Banyak orang penasaran: “Gimana sih caranya jadi miliarder? Apa harus keturunan Batman? Atau harus ketemu lampu ajaib di Tanah Abang?”
Faktanya, banyak miliarder yang katanya mulai dari nol. Walaupun
“nol” mereka seringkali beda dengan “nol” kita. Nol mereka: punya laptop
MacBook Pro, koneksi investor, dan bisa magang di perusahaan ayah teman
sekampus. Nol kita: dompet kosong, kuota habis, dan tukang kos udah nagih.
Tapi tenang, ada lima prinsip ajaib yang dibocorkan seorang
miliarder. Katanya sih, kalau kita jalani, hidup bakal berubah. Tapi ya,
siap-siap juga: prinsip ini sering lebih mudah dibaca ketimbang dipraktikkan.
1. Fokus pada Nilai, Bukan Uang
Tapi memang ada benarnya: kalau kita bisa kasih solusi buat
orang lain, uang akan datang sendiri. Misalnya bikin aplikasi ojol, orang
senang, investor senang, kita kaya. Bedanya, kalau kita bikin solusi “bayarin
listrik tetangga”, yang senang cuma tetangga, kita malah tekor.
2. Berani Ambil Risiko Terukur
Tetap saja, intinya jangan terlalu nyaman. Cuma ya, kalau
gajinya UMR, keluar dari zona nyaman sering artinya masuk ke zona lapar.
3. Bangun Jaringan, Jangan Sendiri
Tapi jangan salah, kadang networking kita juga bisa
menyelamatkan hidup. Contoh: tukang parkir bisa jaga motor pas lagi nunggak
cicilan, warteg bisa kasih bon, dan teman arisan bisa jadi sumber gosip plus
pinjaman darurat.
4. Disiplin Mengatur Uang
Miliarder disiplin investasi, diversifikasi, dan mikirin
cash flow. Kita juga disiplin, kok. Disiplin ke Shopee tiap tanggal kembar,
disiplin bayar cicilan PayLater, dan disiplin pura-pura sibuk pas debt
collector nelpon.
5. Mindset Jangka Panjang
Miliarder sabar menanam investasi puluhan tahun. Kita juga
sabar, tapi biasanya sabar nungguin diskon 11.11.
Mereka tahan banting, kita tahan boncos. Mereka
sabar karena tahu masa depan cerah, kita sabar karena tahu THR cuma datang
setahun sekali.
Kesimpulan
Jadi, kalau mau sukses ala miliarder, silakan mulai hari
ini. Kalau masih berat, ya nggak apa-apa juga—setidaknya kita bisa tetap jadi
miliarder... di game Monopoli.
abah-arul.blogspot.com., Oktober 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.