Sabtu, 18 Oktober 2025

Cakram Kaca 5D: Upaya Manusia Menyimpan Data Lebih Lama dari Utang KPR

Konon, manusia adalah makhluk yang paling takut lupa—makanya kita mencatat, memotret, merekam, dan, belakangan ini, menyimpan segalanya di cloud. Tapi setelah sadar bahwa cloud bisa juga down gara-gara server ngambek, para ilmuwan pun bertekad menciptakan penyimpanan yang tahan segalanya: waktu, panas, bahkan mungkin gosip politik. Maka lahirlah: cakram kaca 5D—benda kecil yang bisa menyimpan 360 terabyte data dan diklaim bertahan miliaran tahun.

Iya, miliaran tahun. Artinya, ketika bumi sudah pindah ke status “mantan planet layak huni”, mungkin cakram ini masih santai di reruntuhan, menyimpan foto kucing kita yang dulu kita upload ke Instagram.

Dari Laser ke Legenda

Berbeda dari flashdisk murahan yang suka korup file begitu dicabut tanpa “eject safely”, cakram ini diukir dengan laser ultrafast di dalam kaca silika lebur. Ibarat tato nano di level kuantum—keren, canggih, dan agak susah dijelaskan ke orang tua. Lima dimensi di sini bukan berarti cakramnya bisa teleportasi, tapi data disimpan dalam tiga koordinat ruang plus dua dimensi tambahan dari polarisasi dan intensitas cahaya.

Artinya? Kalau hard disk biasa itu seperti menulis di kertas HVS, maka cakram ini seperti mengukir novel di dalam berlian pakai sinar laser. Tidak heran kalau dia bisa tahan suhu 1.000°C. Sementara flashdisk kita kadang baru kena sinar matahari di dashboard mobil saja sudah minta pensiun.

Warisan Digital yang (Terlalu) Abadi

Cakram kaca 5D ini disebut-sebut sebagai “Batu Rosetta digital”—penjaga warisan umat manusia dari kepunahan. Bayangkan: semua arsip negara, hasil riset ilmiah, bahkan video tutorial “Cara Menggoreng Tempe Tanpa Meledak” bisa disimpan untuk generasi mendatang. Kalau kelak peradaban alien datang ke bumi, mereka mungkin menemukan cakram ini dan berkata, “Jadi ini ya spesies yang bikin TikTok challenge sambil ngebahas teori relativitas.”

Namun, di balik semua keabadian ini, terselip ironi: jangan-jangan nanti manusia punah, tapi alien bingung cara membacanya. Cakramnya masih mulus, tapi alat bacanya sudah punah bareng dengan colokan USB versi ke-999.

Bayangkan kalau alien menemukan cakram itu dan berkata,

“Kita sudah menemukan artefak besar peradaban kuno bernama ‘Google Drive’, tapi sayang... tak ada yang tahu password-nya.”

Kendala Abadi: Mahal dan Tak Terjangkau

Sayangnya, seperti cinta bertepuk sebelah tangan, teknologi ini juga belum bisa dinikmati semua orang. Biaya produksinya tinggi, kecepatannya lambat, dan belum bisa dipesan di marketplace. Jadi, jangan berharap bisa pakai cakram kaca 5D buat backup video kondangan atau koleksi drakor. Untuk saat ini, teknologi ini lebih cocok buat menyimpan dokumen penting seperti arsip negara atau resep rahasia sambal terasi yang sudah turun-temurun.

Kesimpulan: Abadi Itu Melelahkan

Cakram kaca 5D pada dasarnya adalah ambisi manusia untuk bilang pada waktu: “Kami tak akan lupa.” Tapi mungkin waktu hanya tersenyum dan berkata, “Kita lihat nanti.” Karena walau kita bisa membuat penyimpanan abadi, belum tentu kita bisa membuat manusia yang tahu cara membukanya.

Dan pada akhirnya, mungkin satu-satunya data yang benar-benar abadi bukanlah yang diukir dengan laser—melainkan kenangan ketika kita lupa backup skripsi dan belajar arti kata “menyesal” dalam 5 dimensi yang sebenarnya.

abah-arul. blogspot.com., Oktober 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.