Pernah nggak sih kamu ngerasa lagi sendirian di kamar, tapi tiba-tiba kepikiran hal-hal aneh? Misalnya, “Kenapa ya, waktu ujian otakku tiba-tiba nge-blank padahal semalam udah belajar mati-matian?” Nah, selamat—itu bukan sekadar kamu melamun. Bisa jadi kamu sedang tersambung ke frekuensi dimensi tak kasat mata versi manusia: sinyal dari dunia yang suka gangguan tapi nggak ada di WiFi list.
Kehidupan ini, kata para filsuf dan ustaz, nggak cuma soal yang bisa dilihat mata. Tapi, masalahnya, mata kita udah sibuk lihat notifikasi WhatsApp dan saldo rekening, jadi ya wajar kalau dimensi gaib sering kelewat dari radar. Padahal, kalau mau jujur, banyak urusan manusia—mulai dari gosip kantor sampai bencana global—kadang punya “sponsor gaib” di balik layar.
Ceritanya bermula dari drama surga klasik. Dulu, ada satu makhluk yang super saleh, rajin ibadah, bahkan mungkin ranking satu di kelas malaikat. Tapi semua berubah ketika “ujian ketaatan” datang. Allah perintahkan dia untuk menghormati manusia—makhluk baru yang, dalam pandangannya, terbuat dari bahan murahan.
Dia pun tersinggung. “Aku dari api, dia dari tanah! Masa aku tunduk sama debu kering itu?” katanya (kalimat ini tentu disensor dari versi surga karena mengandung kesombongan ekstrem). Akibatnya, dia dikeluarkan dari grup malaikat dan resmi pindah ke karier baru: penggoda manusia profesional.
Sejak itu, dia bersumpah untuk menggoda kita semua. Tapi jangan salah paham—setan itu bukan makhluk kasar yang datang sambil nyengir pakai garpu api. Nggak, dia halus. Dia lebih seperti marketing digital: tahu target audiens, pakai pendekatan personal, dan selalu muncul di saat kita paling lemah. Lagi diet, dia bisikin “Ah, satu gorengan nggak apa-apa.” Lagi berzikir, dia bisikin “Lihat notifikasi dulu deh, siapa tahu penting.”
Dan begitulah caranya dunia berantakan. Konflik, iri hati, korupsi, bahkan drama keluarga besar—semuanya bisa jadi efek domino dari godaan tak kasat mata. Manusia sibuk mengobati gejalanya: bikin seminar motivasi, terapi mindfulness, bahkan skincare untuk “membersihkan aura negatif”—tapi lupa akar masalahnya bukan di wajah, melainkan di hati.
Padahal kuncinya simpel: pembersihan hati. Tapi, ya, itu justru PR paling berat. Sebab membersihkan hati itu jauh lebih susah daripada nyapu rumah; debunya nggak kelihatan, tapi bikin sesak batin kalau dibiarkan.
Jadi, kalau hidup terasa penuh drama, jangan buru-buru nyalahin nasib, mantan, atau pemerintah. Mungkin ada “entitas tak kasat mata” yang sedang latihan karier di sekitarmu. Jangan panik—cukup kuatkan iman, bersihkan hati, dan jangan kasih ruang buat dengki numpang lewat.
Karena di dunia ini, yang tak kasat mata kadang lebih aktif daripada yang kasat mata. Bedanya cuma satu: mereka nggak bisa difoto, tapi efeknya bisa viral ke seluruh kehidupan kita.
abah-arul.blogspot.com., Oktober 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.