Sabtu, 04 Oktober 2025

Mamografi, Mafia Medis, dan Revolusi Pay*dara Global

Ada kabar mengejutkan dari jagat medsos: Swiss katanya melarang mamografi! Yes, negara jam Swiss, cokelat, dan bank rahasia itu disebut-sebut akhirnya bosan melihat warganya “diperas” oleh mesin penjepit dada. Konon, dunia medis internasional langsung panik, karena kalau Swiss berhenti jepit-menjepit, bagaimana nasib “bisnis global berbasis pay*dara”?

Mesin Jepit Berpura-pura Menolong

Menurut postingan yang viral itu, mamografi bukanlah alat penyelamat nyawa, melainkan mesin jepit terbesar abad ini. Katanya sih:

  • 60% hasilnya salah → artinya pay*dara Anda dianggap kanker padahal cuma salah posisi.
  • Radiasi X-ray → katanya bikin kanker baru. Jadi ibaratnya: mau periksa kanker, eh dikasih kanker gratis edisi promo.
  • Tekanan mesin → disebut bisa menyebarkan tumor. Alias, pay*dara digencet sampai kankernya jadi rajin nge-gym.

Bayangkan, dunia medis katanya selama puluhan tahun menipu wanita: “Masuk sini, Bu, pay*dara Ibu kami jepit sebentar. Kalau sehat, kami bikin sakit. Kalau sakit, kami tambah sakit.”

Narasi Mafia Medis

Tentu, agar lebih dramatis, sang penulis menyebut ada “mafia medis” internasional. Lupa saja kalau mafia biasanya jual narkoba atau catut proyek jalan tol. Kali ini mafia hobi menjual foto rontgen dada. Konon, triliunan dolar digelontorkan agar semua wanita rela antre dijepit setahun sekali.

Tak cukup di situ, istilah keren lain pun dipakai: “medical scam”, “organized crime”, “propaganda fear”. Tinggal kurang satu kata lagi biar lengkap: “illuminati pay*dara”.

Swiss Menjadi Ratu Adil Kesehatan?

Menurut postingan ini, Swiss kini jadi pahlawan dunia. Seperti Gandalf berteriak ke Balrog: “You shall not pass!”, Swiss berdiri di depan pintu klinik sambil bilang: “You shall not press!”

Padahal faktanya? Swiss tidak pernah melarang mamografi. Mereka cuma bilang: “Skrining massal mungkin tidak selalu efektif, jadi pilih-pilih aja, jangan dipukul rata.” Tapi tentu saja, kalimat sebijak itu nggak laku dijual di medsos. Judul clickbait lebih seksi: “Breaking News: Pay*dara Bebas Jepitan!”

Dampak di Dunia Nyata

Postingan ini laris manis. Banyak yang ikut curhat di kolom komentar: ada yang trauma dijepit, ada yang nyalahin radiasi, ada juga yang sekadar nimbrung bilang “setuju, mafia medis memang jahat, buktinya dokter saya sering telat masuk praktek.”

Sayangnya, kalau hoaks ini dipercaya mentah-mentah, risikonya besar: orang jadi takut skrining beneran, kanker keburu stadium lanjut, lalu barulah semua menyesal. Tapi ya begitulah hukum medsos: yang logis jarang viral, yang dramatis sering trending.

Kesimpulan Jenaka

Dari sini kita bisa belajar:

  • Kalau ada berita kesehatan di X/Twitter pakai huruf kapital semua dan kata-kata kayak “Mafia”, “Scam”, atau “Exposed” → kemungkinan besar itu bukan penelitian medis, tapi novel konspirasi.
  • Mesin mamografi memang bukan alat pijat pay*dara, tapi juga bukan mesin penyiksa ala Inkuisisi.
  • Dan Swiss… tetap Swiss. Mereka sibuk bikin cokelat, bukan revolusi global pay*dara.

Jadi, kalau ketemu postingan sensasional semacam itu, ingatlah: jangan buru-buru percaya, apalagi langsung repost. Bisa-bisa Anda ikut jadi agen mafia… mafia hoaks.

abah-arul.blogspot.com., Oktober 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.