Rapat kabinet biasanya identik dengan meja panjang, map tebal, dan wajah-wajah serius. Tapi di Gedung Putih edisi Trump 2025, suasananya lebih menyerupai variety show. Bayangkan: setiap menteri bukan sekadar melapor, tapi tampil layaknya peserta lomba bakat. Ada yang bawa video penyelamatan banjir, ada yang pamer grafik lahan pertanian, bahkan ada yang seolah membawa palu godam untuk “menghancurkan” Green New Deal.
Presidennya sendiri? Ia tampil sebagai pembawa acara utama.
Ketika ditanya tarif tembaga, jawabannya secepat kuis: “50%.” Tidak ada diskusi
panjang, tidak ada hitung-hitungan. Satu kalimat selesai. Kalau semua keputusan
negara sepraktis itu, mungkin rapat bisa diganti dengan aplikasi polling
online.
Angka-angka pun berterbangan di ruangan. Ada 100 miliar, 300
miliar, bahkan 5,1 triliun. Begitu banyak nol, sampai rasanya mesin kalkulator
harus ikut duduk di meja kabinet. Namun bagi penonton, angka-angka besar itu
lebih mirip efek spesial—tujuannya untuk membuat semua orang terperangah.
Tentu saja ada drama tambahan. File Epstein katanya masih di
meja Jaksa Agung, berdampingan dengan JFK dan MLK. Kalau benar, mungkin meja
itu lebih layak dipamerkan di museum ketimbang dipakai kerja.
Akhirnya, rapat ditutup dengan nuansa optimistis: tarif
sudah dipasang, investasi triliunan dijanjikan, perdamaian hampir tercapai,
inflasi katanya hilang. Semua terdengar rapi, bahkan terlalu rapi, seperti
trailer film yang menjanjikan “segera tayang di bioskop dekat Anda.”
Kesimpulan
Rapat kabinet ini sebenarnya mirip pertunjukan panggung: ada
aksi, ada angka spektakuler, ada drama misteri, dan tentu ada tawa di
sela-selanya. Netizen bisa menonton dengan dua pilihan: serius menganggapnya
laporan negara, atau santai menikmatinya sebagai hiburan politik.
Karena pada akhirnya, rapat ini bukan sekadar tentang
“mengembalikan kejayaan Amerika”, tapi juga tentang satu hal yang lebih
universal: bagaimana membuat politik terasa tidak membosankan.
abah-arul.blogspot.com., September 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.