Bayangkan sebuah meja panjang di Gedung Putih. Di atasnya,
bukan hanya steak dan wine, tapi juga tumpukan proposal miliaran dolar yang
disajikan hangat-hangat. Trump duduk di ujung meja, tersenyum seperti tuan
rumah hajatan kampung yang sukses menyewa orkes dangdut kelas internasional.
“Selamat datang di warung saya,” kata Trump, sambil menunjuk
kursi-kursi yang sudah diisi oleh para CEO.
1. Bill Gates: Dokter AI Keliling
Bill Gates membuka percakapan dengan kalimat yang membuat
semua orang bingung:
“Kami ingin ada dokter untuk semua orang di Afrika… tapi pakai AI.”
Semua manggut-manggut, meski dalam hati mungkin mikir, “Oke Bill, tapi kalau AI
disuruh periksa pilek, jangan-jangan jawabnya malah ‘update Windows dulu’.”
2. Zuckerberg: Si Anak Baik-Baik
Mark Zuckerberg terlihat seperti murid teladan yang berusaha
akrab dengan guru killer.
“Pak Trump itu pemimpin dialog konstruktif,” katanya dengan wajah penuh cahaya.
Padahal, dialog konstruktif di Facebook biasanya berupa komentar perang
saudara antar-om-om grup WA keluarga.
3. Lisa Su: Penjual Otak AI
CEO AMD ini tampil percaya diri:
“Kami ini pembuat otak AI,” katanya.
Semua langsung tepuk tangan, meski dalam hati berpikir: “Kalau otaknya buatan
AMD, jangan-jangan kadang suka overheat pas meeting?”
4. Sergey Brin: Sultan Dompet Tebal
Giliran Sergey Brin dari Google. Dengan santai ia bilang:
“Kami investasi $250 miliar.”
Trump hampir tersedak steak. “Itu lebih besar dari APBN beberapa negara,
Sergey!”
“Tenang, Pak,” jawab Sergey, “Kami baru saja selesai bayar gugatan era Biden.
Jadi ada sisa buat makan malam ini.”
5. Sam Altman: Juru Selamat AI
Sam Altman dari OpenAI berdiri seperti khatib Jumat.
“Kami berinvestasi ratusan miliar dolar! Semua demi Amerika!”
Dalam hati, mungkin Elon Musk yang tidak hadir sedang ngetweet: “Aku
dulu yang bikin OpenAI, kenapa malah jadi acara tahlilan tanpa aku?”
6. Tim Cook: Si Bangun Pabrik
Tim Cook dengan wajah penuh syukur berkata:
“Kami invest $600 miliar. Terima kasih, Pak Trump.”
Kalau di kampung, gaya Tim Cook ini mirip juragan pabrik tahu yang bilang:
“Pabriknya saya bangun di sini aja deh, biar nggak kena pungli.”
7. Satya Nadella: Mr. Konsisten
Satya dari Microsoft ikut nimbrung, tenang tapi tajam:
“Kami $75–80 miliar per tahun.”
Trump ternganga: “Itu kayak langganan Netflix, tapi versi super mewah.”
8. Trump: MC Hajatan AI
Akhirnya Trump menutup acara dengan gaya khasnya:
“Kami memimpin dunia, jauh meninggalkan China. Pusat data kita lebih besar dari
gedung pencakar langit! Bahkan 10 kali Apollo!”
Semua tepuk tangan, meski mungkin dalam hati berpikir: “Kalau benar segede itu,
listriknya bisa bikin lampu di satu provinsi kedap-kedip.”
🎭 Kesimpulan: Makan
Malam atau Lelang?
Makan malam ini lebih mirip lelang investasi
miliaran dolar ketimbang jamuan biasa. Satu demi satu CEO berdiri,
menyebut angka fantastis, lalu menatap Trump dengan harapan wajahnya viral di
koran besok pagi.
Dan absennya Elon Musk? Ah, itu bumbu paling pedas. Seperti
pesta pernikahan kampung tanpa mantan pacar hadir—aman, tapi tetap jadi bahan
gosip.
Jadi, kalau Anda pikir makan malam ini hanya soal menu
steak, salah besar. Ini pesta di mana masa depan AI dipertaruhkan… sambil minum
wine, foto bareng, dan mungkin rebutan kursi dekat colokan listrik.
abah-arul.blogspot.com., September 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.