Selasa, 02 September 2025

Menjadi Air, Bukan Es Teh Manis

Ada satu nasihat legendaris dari Bruce Lee yang sering dipelintir lebih banyak daripada kabel charger HP: “Be like water.” Maksudnya jelas: jadilah fleksibel, adaptif, bisa menyesuaikan diri dalam situasi apa pun. Tapi entah kenapa, di warung kopi, nasihat ini sering berubah jadi “ikut arus aja bro, biar nggak stress.” Kalau Bruce Lee masih hidup, mungkin beliau langsung nyeletuk, “Lah, kalo cuma ikut arus, namanya bukan air… itu sampah hanyut!”

Bruce Lee dulu bukanlah anak emas yang hidupnya lurus-lurus aja. Ia pernah diusir sekolah, miskin, dan bengal. Intinya, masa mudanya lebih mirip sinetron remaja judulnya: “Nakalnya Si Bruce.” Tapi alih-alih jadi beban keluarga, ia malah menemukan jurus baru: bukan jurus tendangan maut, melainkan jurus refleksi diri. Jadi, kalau kita sekarang galau karena chat nggak dibalas gebetan, Bruce Lee mungkin akan menyuruh kita menendang cermin—bukan untuk pecahin kaca, tapi biar sadar, “yang bikin repot itu bukan orang lain, tapi sikap kita sendiri.”

Yang paling menarik dari Bruce Lee adalah caranya nggak suka ribet. Dia nggak suka ikut-ikutan aliran, dogma, atau sistem kaku. Filosofinya mirip orang Indonesia kalau lagi makan pecel lele: ambil sambal kalau pedasnya pas, buang kol kalau kepahitan, dan jangan merasa bersalah kalau pesan tambah nasi dua kali. Hidup itu bukan soal “harus ikut resep” tapi soal “ambil yang berguna, buang yang nyusahin.”

Lalu, soal “menjadi air.” Ini juga sering salah paham. Air itu bukan lemah, Bung! Air bisa jadi segelas teh manis yang menenangkan, atau jadi banjir bandang yang bikin komplek perumahan kocar-kacir. Jadi, kalau bos kasih deadline besok pagi, jangan bilang, “Santai, saya kan lagi be like water.” Karena air yang terlalu santai biasanya akhirnya menguap tak berbekas.

Nasihat terakhir Bruce Lee: buang yang tidak esensial. Bahasa gampangnya: kalau HP kita penuh sama aplikasi nggak jelas, ya hapus. Jangan malah hapus aplikasi belajar bahasa Inggris, tapi Candy Crush dipertahankan. Hidup minimalis bukan berarti hidup menderita, tapi tahu bedanya antara “butuh” dan “baper.”

Dan yang paling penting: jadilah diri sendiri. Tapi tentu jangan salah kaprah juga. Jadi diri sendiri bukan berarti seenaknya. Kalau suara fals, jangan maksa daftar Indonesian Idol lalu bilang, “Saya cuma ekspresif!” Itu namanya bukan autentik, tapi nekad.

Singkatnya, filosofi Bruce Lee ini bisa disederhanakan begini:

  • Hidup itu kayak masak mie instan. Jangan terlalu banyak bumbu aneh-aneh.
  • Jadilah air, tapi jangan jadi es teh manis yang kebanyakan gula.
  • Ekspresikan diri, tapi jangan sampai bikin tetangga lapor satpam.

Dengan kata lain, resep hidup Bruce Lee itu bukan teori ribet, tapi justru kelihatan sederhana. Kita aja yang suka bikin drama.

abah-arul.blogspot.com., September 2025

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.