Selasa, 30 September 2025

"Behave" – Manual Resmi Otak Manusia (Yang Tak Pernah Kita Baca)

Membaca buku Behave karya Robert Sapolsky itu ibarat masuk ke ruang kontrol pesawat luar angkasa: tombol di mana-mana, lampu berkedip, dan ada tulisan kecil “jangan pencet tombol merah, nanti kamu jatuh cinta sama orang yang salah.”

Sapolsky, seorang ilmuwan yang juga sahabat akrab babun Afrika, mencoba menjawab pertanyaan paling sulit sepanjang sejarah: “Kenapa manusia itu kadang baik, kadang brengsek?” Jawabannya ternyata panjang… sekitar 800 halaman. Jadi kalau Anda kira jawabannya cuma “karena mantan,” Anda keliru besar.

Dari Detik ke Milenium

Buku ini disusun mundur, seperti film Tenet, tapi tanpa adegan tembak-tembakan.

  • Detik sebelum perilaku: Otak kita sibuk main listrik-listrikan. Amigdala bilang “marah!”, korteks prefrontal bilang “sabar, nanti ditilang polisi.” Neurotransmitter macam dopamin ikut nimbrung, persis kayak netizen di kolom komentar.
  • Jam hingga hari sebelumnya: Hormon-hormon datang ikut pesta. Testosteron pakai jaket kulit, kortisol datang sambil panik, oksitosin malah sibuk nyebarin undangan reuni keluarga.
  • Bulan hingga tahun: Lingkungan ikut campur. Kalau sejak kecil sering disuruh antri jajan, besar kemungkinan Anda jadi warga negara taat hukum. Kalau sejak kecil rebutan remot TV, ya siap-siap saja jadi anggota DPR.
  • Ratusan tahun lalu: Evolusi bicara. Sifat baik hati kita ada karena nenek moyang yang kerja sama bisa bertahan hidup. Tapi sifat nyinyir juga bertahan, mungkin karena nenek moyang kita juga butuh tukang gosip untuk hiburan gua.

Ilusi Kehendak Bebas

Sapolsky agak usil: dia bilang free will itu ilusi. Jadi kalau Anda terlambat kerja, jangan salahkan diri sendiri—salahkan gen, lingkungan, dan nenek moyang Homo sapiens yang lebih suka tidur siang.

Masalahnya, kalau benar free will itu bohong, gimana nasib pengadilan? Bayangkan hakim berkata:
“Saudara terdakwa tidak bersalah, yang bersalah adalah amigdala Anda. Silakan amigdala maju ke depan.”

Humor Ilmiah ala Sapolsky

Sapolsky menulis serius tapi sering lucu. Misalnya, saat membandingkan manusia dengan babun: babun bisa stres karena siapa yang duduk dekat pohon pisang, sedangkan manusia stres karena… WiFi lemot. Sama-sama stres, beda level teknologi.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihannya: buku ini bikin kita sadar bahwa perilaku manusia itu kompleks, bukan sekadar “karena dia jahat” atau “karena dia baik.”
Kekurangannya: tebalnya hampir setara KBBI, dan setelah selesai membacanya, kita tetap nggak bisa menjelaskan ke orang tua kenapa milih kuliah filsafat.

Kesimpulan 

Pada akhirnya, Behave adalah buku yang ingin mengajarkan kita satu hal penting: sebelum Anda men-judge orang lain, coba ingat betapa ribetnya otak, hormon, gen, dan sejarah yang bikin dia begitu.

Atau singkatnya: kalau ada teman yang nyebelin, jangan langsung marah. Katakan saja, “Maaf bro, itu cuma amigdala kamu lagi error.”
abah-arul.blogspot.com., Oktober 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.