Bayangkan seekor cacing mungil sepanjang satu milimeter, tubuhnya transparan, hidupnya hanya 2–3 harian kalau lagi apes, tapi sudah dua kali bikin orang dapat Nobel. Kalau manusia, mungkin dia sudah jadi seleb internasional, bintang iklan suplemen, bahkan punya akun Instagram dengan username @cacing_influencer.
Tapi kenyataannya, namanya tetap Caenorhabditis
elegans alias C. elegans—si kecil yang elegan. Walau tak pernah masuk
kontes kecantikan, ia tetap jadi primadona di laboratorium.
Kenapa Cacing Ini Penting?
Ilmuwan suka sama C. elegans karena murah, gampang
dipelihara, dan cepat kawin. Dalam tiga hari, sudah bisa punya anak-cucu.
Bandingkan dengan manusia, yang baru bisa sidang skripsi setelah 22 tahun.
Jadi, buat penelitian, cacing ini seperti "fast food" biologi: cepat
saji, langsung jadi data.
Tubuhnya transparan juga jadi bonus. Ibarat manusia lahir
dengan fitur “X-Ray gratis,” jadi peneliti tak perlu repot pasang CCTV atau
endoskopi: cukup mikroskop, langsung kelihatan isi perutnya.
Prestasi Si Cacing
- Penemu RNAi (1998):Dua ilmuwan, Fire dan Mello, pakai C. elegans buat nemuin cara gen bisa "dimatiin" dengan RNA. Hasilnya? Nobel. Kalau cacing bisa ngomong, mungkin dia bilang:“Lah, Nobel kok mereka yang dapat? Aku yang digunting-gen!”
- Rahasia Awet Muda:Gen daf-2 dan daf-16 bikin umur cacing dobel panjangnya. Kalau diterapkan ke manusia, mungkin nenek-nenek masih bisa main TikTok sampai umur 150.
- Pelajaran Kematian (Apoptosis):Dari cacing inilah kita belajar kalau sel juga punya cara “bunuh diri terhormat.” Ironisnya, sel aja tahu kapan waktunya pulang, sementara beberapa politisi malah susah pensiun.
- Neurosains:Dengan 302 neuron doang, seluruh sistem sarafnya sudah dipetakan. Bandingkan dengan manusia yang punya miliaran neuron, tapi sering dipakai cuma buat debat kusir di grup WhatsApp keluarga.
- Model Penyakit:Dari diabetes sampai kanker, semua bisa dicoba ke cacing ini. Kasihan memang, tapi lebih kasihan kalau langsung coba ke manusia tanpa tes dulu.
Cacing, Sang Pahlawan Tanpa Nama
Kesimpulan
C. elegans itu seperti aktor figuran yang tiba-tiba jadi
pahlawan film: kecil, tak terkenal, tapi ceritanya bikin dunia berubah. Ia tak
punya jantung, tapi berjasa untuk penelitian jantung. Ia tak punya otak besar,
tapi bikin ilmuwan lebih pintar.
Kalau suatu hari ada Nobel kategori "Cacing Paling
Berjasa," jangan kaget kalau pemenangnya sudah bisa ditebak: si elegan
bernama C. elegans.
abah-arul.blogspot.com., September 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.