Mari kita jujur: kisah Larry Ellison ini lebih dramatis daripada sinetron azab, lebih penuh plot twist daripada FTV, dan lebih penuh iklan terselubung daripada acara masak di YouTube. Bedanya, kalau di sinetron harta sering hilang karena santet, di sini harta hampir hilang karena... software bug.
Bayangkan, tahun 1977, Ellison mulai dengan modal cuma $2.000. Itu setara dengan harga motor bekas yang bannya sudah botak. Tapi dari motor bekas itulah ia bikin roket yang namanya Oracle. Perusahaan ini sempat sukses, masuk bursa, semua orang tepuk tangan. Lalu… jebret! Tahun 1990, mereka hampir bangkrut karena produk palsu, keuangan amburadul, dan tuntutan hukum. Intinya, kayak startup jaman now yang pamer valuasi “unicorn”, padahal tabungan aslinya tinggal receh di GoPay.
Apa yang dilakukan Ellison? Bukan nangis di kamar sambil dengerin lagu galau, tapi: pecat tim penjualan, minta pinjaman darurat, rekrut eksekutif baru, lalu… mengaku salah. Bayangkan, bos teknologi mengaku salah. Itu lebih langka daripada dosen bilang, “Ujian open book, ya!”
Lalu muncullah Oracle 7. Produk ini jadi penyelamat, kayak Indomie buat anak kos. Oracle pun kembali berjaya. Dari hampir tenggelam, jadi kapal pesiar yang parkir di lautan uang.
Dan sekarang? Di usia 81, Ellison sempat jadi orang terkaya di dunia, bahkan ngalahin Elon Musk. Kekayaannya naik jadi $101 miliar. Pertanyaannya: buat apa duit segitu? Beli pulau pribadi? Beli bulan? Atau sekadar pesan kopi di Starbucks tanpa lihat harga?
Pelajaran Absurd tapi Penting
1. Krisis itu cosplay peluang
Kalau hidup kasih bug, jangan uninstall. Siapa tahu update berikutnya bikin kamu kaya.
2. Jangan sok jago
Ellison pernah jatuh gara-gara terlalu pede. Ingat, bahkan software update pun suka bikin HP jadi lemot.
3. Inovasi itu kuncinya
Oracle 7 adalah bukti kalau kadang jawaban hidup bukan “move on”, tapi “upgrade firmware”.
Kesimpulan jenaka:
Kisah Larry Ellison itu kayak nasi goreng. Awalnya
sederhana, lalu dibolak-balik pakai wajan panas (krisis), akhirnya jadi
hidangan mahal di restoran bintang lima. Bedanya, harga nasi goreng paling
mahal cuma ratusan ribu. Sementara “nasi goreng” versi Ellison nilainya $101
miliar.
abah-arul.blogspot.com., September 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.