Sayangnya, kabar itu cuma hoaks. Petugas pajak memang datang, tapi bukan untuk menagih, melainkan sekadar memeriksa data karena ada dugaan identitasnya dipakai orang lain. Jadi, kalau ada yang bertanya “Apa yang lebih berbahaya dari jarum jahit yang nyasar ke kaki?” jawabannya: identitas bocor di internet.
Kasus ini mengajarkan dua hal penting. Pertama, jangan sembarang membagikan berita sebelum dicek. Kedua, jangan asal menyerahkan fotokopi KTP—apalagi kalau difoto sambil senyum manis, siapa tahu besok nongol di brosur “Diskon Cuci Motor 50%” tanpa izin.
Literasi digital itu ibarat mengukur kain sebelum dipotong: kalau salah ukur, baju bisa kedodoran; kalau salah info, reputasi orang bisa hancur. Ingat, tidak semua video viral itu fakta—sebagian hanya drama gratis yang tak kalah heboh dari sinetron jam prime time.
Kesimpulannya, dunia maya itu seperti pasar kain: ramai, penuh warna, tapi banyak pedagang yang “nambah bumbu” demi menarik perhatian. Jadi, sebelum membagikan berita, pastikan ukurannya pas: cek sumber, pastikan fakta, baru potong dan jahit jadi cerita yang aman untuk dibagikan. Karena di era digital, satu-satunya yang boleh viral tanpa klarifikasi hanyalah model baju Lebaran.
abah-arul.blogspot.com., Agustus 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.