Senin, 18 Agustus 2025

DPR Rp3 Juta Per Hari: Antara Gaji, Tunjangan, dan Stand-Up Comedy Gratis

Ketika kabar “anggota DPR digaji Rp3 juta per hari” beredar di media sosial, jagat maya mendadak jadi panggung stand-up comedy raksasa. Bedanya, kali ini bukan komika profesional yang bikin penonton terbahak, tapi para pejabat sendiri dengan paket lengkap: tunjangan, klarifikasi, dan tentu saja—drama politik.

Netizen: Dari Pilu Jadi Meme

Netizen langsung bereaksi seperti biasanya: marah, kecewa, lalu bikin meme. Timeline X, TikTok, dan Instagram penuh dengan gambar “Rp3 juta per hari” yang disandingkan dengan rakyat yang masih mikir dua kali untuk beli cilok isi tiga.
Ada yang nulis, “Rp3 juta sehari? Lah, saya Rp30 ribu sehari aja udah syukur bisa nambah es teh manis.”
Ada pula yang nyeletuk, “Oh, pantas tidur anggota DPR kadang keliatan nyenyak di sidang. Ternyata bantalnya empuk banget: Rp3 juta sehari.”

Pengamat Politik: Analisis Sambil Ngopi

Sementara netizen sibuk bikin meme, pengamat politik mencoba tenang, meski dalam hati mungkin sama emosinya. Ray Rangkuti misalnya, bilang kenaikan tunjangan ini “menyepelekan kesusahan rakyat”. Bahasa halusnya begitu. Kalau pakai bahasa netizen mungkin akan berbunyi: “Gak waras.”

Lebih pedas lagi, Ray mengibaratkan rakyat dipungut pajak tinggi, sementara pejabat disiram gaji seperti tanaman hias yang dapat pupuk cair premium tiap hari. Bedanya, rakyat? Ya dapat polusi asap knalpot gratis.

DPR: Klarifikasi Rasa Stand-Up

Tentu pihak DPR nggak tinggal diam. Ketua DPR buru-buru klarifikasi: “Bukan gaji, tapi tunjangan rumah dinas Rp50 juta per bulan.”
Cuma masalahnya, kalau dibagi-bagi, ya tetap aja jatuhnya Rp3 juta sehari. Bedanya apa coba? Bagi rakyat kecil, “Rp3 juta sehari” itu terdengar kayak judul sinetron: Mimpi yang Tak Pernah Usai.

Sekjen DPR juga menambahkan bahwa semua anggota dapat tunjangan yang sama, kecuali pimpinan DPR yang masih punya rumah dinas. Jadi sebenarnya ini bentuk keadilan—keadilan versi DPR. Kalau rakyat tanya, “Kapan keadilan buat kita?” jawabannya mungkin: “Nanti… setelah rapat paripurna berikutnya.”

Penutup: Antara Humor dan Satir

Pada akhirnya, cerita ini lebih mirip komedi satir ketimbang berita politik. Netizen ketawa pahit, pengamat menggeleng, DPR klarifikasi, tapi gap antara “rakyat susah cari makan” dan “tunjangan Rp3 juta sehari” tetap lebar seperti jalan tol baru yang belum selesai dibangun.

Kalau boleh disimpulkan dengan gaya humor, isu ini sebenarnya sederhana:

  • DPR dapat tunjangan Rp3 juta sehari,
  • Rakyat dapat hiburan Rp0 per hari,
  • Sisanya? Ya, tinggal bikin meme, biar sakit hati bisa ikut tertawa.

abah-arul.blogspot.com., Agustus 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.