Rabu, 13 Agustus 2025

“Deep Learning” ala Goodfellow: Buku yang Bikin Otak Anda Melakukan Backpropagation Sendiri


Membaca buku Deep Learning karya Ian Goodfellow, Yoshua Bengio, dan Aaron Courville itu ibarat ikut les renang, tapi gurunya langsung melempar Anda ke kolam Olimpiade sambil memberi buku tebal tentang hukum Bernoulli—dalam bahasa Latin.

Isi: Dari Matematika ke Mimpi Buruk

Bab awal membekali Anda dengan aljabar linear, probabilitas, dan teori informasi. Sayangnya, ini bukan matematika “1+1=2”, tapi matematika “apakah Anda tahu eigen decomposition dari matriks simetris positif semidefinit?”

Lanjut ke CNN, RNN, dan Autoencoder, yang kalau di dunia nyata terdengar seperti nama-nama boyband Korea:

  • CNN: Cakep, Nyetrum, Ngeblur.
  • RNN: Repetitif, Nyaman, Nyebelin (karena vanishing gradient).
  • GAN: Gombal AI Nasional — satu jaringan bohong, satu lagi berusaha mendeteksi kebohongan.

Di akhir, ada bonus pembahasan etika AI. Karena, tentu saja, setelah 500 halaman matematika berat, Anda pasti ingin ngobrol tentang moralitas robot.

Analisis: Kelebihan & Kekurangan

Kelebihan buku ini jelas: lengkap, teoretis, dan ditulis oleh para legenda AI. Kekurangannya? Anda butuh tiga hal untuk memahaminya: latar belakang matematika kuat, kesabaran tingkat biksu Tibet, dan kopi yang cukup untuk menopang 72 jam tanpa tidur.

Saran

  • Pemula: Jangan. Serius, jangan dulu. Mulailah dengan Andrew Ng atau buku yang punya gambar warna-warni.
  • Praktisi: Gunakan untuk pamer di rak buku Zoom meeting Anda, lalu intip bab tertentu kalau butuh.
  • Peneliti: Ini surga Anda… asal Anda juga langganan arXiv untuk update terbaru.

Kritik

  • Tidak ada code snippet, jadi Anda harus menebak implementasinya seperti main Tebak Gambar.
  • Pembahasan RL terlalu tipis—mungkin karena buku ini takut RL kabur ke dunia gaming.
  • Tidak ada Transformer, Diffusion Models, atau BERT—ingat, ini buku 2016, ketika “self-attention” masih berarti tatapan mantan.

Kesimpulan

Buku ini adalah “kitab suci” deep learning, tapi dibaca sendirian tanpa panduan itu seperti mendaki Gunung Everest dengan sandal jepit. Nilai 4/5 karena sangat pintar… dan membuat pembacanya merasa sangat tidak pintar.

abah-arul.blog.spot.com., Agustus 2025


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.