Google baru saja merilis fitur AI video terbaru, dan promosinya terasa seperti undangan arisan RT—penuh emoji 🚨✨, banyak janji manis, dan tentu saja: “try it free!” alias cobain dulu, ketagihan belakangan.
Bayangkan, katanya, ini gabungan Photoshop + TikTok.
Jadi, kalau biasanya Photoshop bikin wajahmu kinclong dan TikTok bikin hidupmu
tampak bahagia, Google kini menyatukannya. Tinggal tunggu waktu sampai muncul
iklan: “Edit foto mantan jadi video pernikahan impian—dengan Google
Workspace!”
Fitur Ajaib ala “Tongkat Doraemon”
- Foto jadi videoCukup upload foto KTP, kasih prompt, dan jreng! berubah jadi video animasi lengkap dengan suara. Siap-siap ada tren baru: video undangan kawinan berbasis foto bayi calon pengantin.
- Avatar AIMalu tampil di kamera? Tenang. Google siap menghadirkan presenter digital. Jadi besok, rapat kerja bisa diwakili avatar—biar Anda bisa tidur siang, sementara versi digital Anda dengan semangat menjelaskan laporan keuangan.
- Auto-editingAI ini katanya bisa menghapus “um… eh… anu…” secara otomatis. Artinya, tidak ada lagi rekaman pidato politisi dengan jeda canggung—langsung terdengar lancar, meskipun isinya tetap kosong.
- Latar belakang & noise cancellationMasih “coming soon”. Alias: sabar, belum jadi. Persis kayak janji pembangunan jalan tol dekat rumah Anda.
Bukti Lapangan (Versi Brosur)
Promosi menyebut perusahaan besar sudah pakai ini. Tapi kita
tahu, dalam dunia marketing, kalimat “dipakai Mercer Intl dan
Fullstory” itu setara dengan iklan sabun: “Dipercaya jutaan
orang!”—padahal yang percaya biasanya cuma model iklan dan satu orang ibu
rumah tangga yang dibayar testimoni.
Catatan Kritis: Jangan Ketipu Bling-Bling
- Harga
premium katanya $249,99/bulan. Kalau dikonversi ke rupiah, sama dengan
biaya cicilan motor matic. Jadi pilihannya: mau motor beneran atau avatar
AI yang bisa presentasi?
- Risiko
deepfake juga ngeri-ngeri sedap. Jangan-jangan nanti muncul video ustaz
yang tiba-tiba joget TikTok atau dosen mengajar sambil
rap freestyle. Semua bisa salah kaprah gara-gara “Photoshop + TikTok in
Workspace.”
Kesimpulan
Google menjual ini seolah video sudah jadi kebutuhan pokok
setara dengan beras, minyak goreng, dan kuota internet. Tapi pada akhirnya, ini
hanyalah satu lagi cara Google bilang: “Kerjaan kamu bisa lebih cepat…
asal bayar dulu.”
Jadi, kalau suatu hari ada teman bilang, “Aku baru bikin
video training tanpa rekam kamera sama sekali,” jangan kaget. Bisa jadi, dia
sebenarnya lagi main catur online, sementara avatarnya sedang mengajar dengan
penuh wibawa.
abah-arul.blogspot.com., Agustus 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.