Sabtu, 16 Agustus 2025

Putin: Dari Novel Agen Rahasia ke Novel Politik Dunia

Membaca autobiografi First Person karya Vladimir Putin ibarat menonton film Marvel, tapi versi Soviet: ada masa kecil sederhana, ada intelijen, ada ledakan Uni Soviet, dan tentu saja ada “origin story” seorang tokoh yang akhirnya jadi presiden. Bedanya, kalau Marvel pakai CGI, Putin cukup pakai tatapan dingin—sudah cukup bikin lawan gemetar.

Masa Kecil: Dari Leningrad ke Dunia Intelijen

Putin kecil tumbuh di Leningrad, di lingkungan sederhana. Tidak ada tanda-tanda dia akan jadi presiden. Hobinya? Baca novel agen rahasia. Jadi kalau anak Indonesia habis baca Lupus jadi penulis humor, Putin habis baca novel spionase malah daftar ke KGB. Itulah bedanya cita-cita anak-anak biasa dengan anak yang serius.

Karier KGB: Dari Dresden dengan (Kurang) Cinta

Putin 15 tahun jadi agen KGB. Bukan James Bond, lebih mirip James “Bonek”—serius tapi kadang bingung dengan intrik politik. Dia ditempatkan di Dresden, Jerman Timur. Kalau orang lain ke Jerman untuk belajar teknik mobil atau musik klasik, Putin ke sana untuk belajar… menyamar. Sayangnya, dia mengaku tidak tahu soal kekejaman Stalin. Jadi bisa dibilang, dia agen rahasia yang rahasianya agak bolong.

Politik Awal: Dari Dosen Dadakan ke Wakil Wali Kota

Setelah keluar dari KGB, Putin jadi asisten rektor. Bayangkan, mahasiswa datang konsultasi skripsi, dosennya mantan agen intelijen. “Topik skripsi kamu? Menarik. Tapi saya tahu kamu belum baca buku yang ada di catatan kaki nomor 27.” Serem. Dari sana, dia dekat dengan Wali Kota Sobchak, lalu naik jadi wakil wali kota Saint Petersburg. Intinya: dari kampus ke kantor wali kota, jalannya mulus seperti orang yang sudah terbiasa “jalan tikus”.

Naik Daun: Dari FSB ke Kremlin

Putin lalu pindah ke Moskow. Kariernya melesat—dari direktur FSB (pengganti KGB) langsung jadi Perdana Menteri. Bulan Desember 1999, Yeltsin mengundurkan diri, dan Putin otomatis jadi presiden. Ini lebih cepat daripada anak muda zaman sekarang yang baru daftar kerja, tiga bulan probation, lalu resign.

Pandangan Kontroversial: Antara Sejarah dan Chechnya

Putin blak-blakan soal sejarah Soviet. Dia mengkritik invasi ke Hungaria dan Cekoslowakia, tapi giliran bicara Chechnya, nadanya berubah: “Itu bukan agresi, tapi pertahanan diri.” Mirip anak yang bilang ke ibunya: “Aku nggak jatuhin gelas kok, Bu. Gelasnya sendiri yang lompat ke lantai.”

Putin di Rumah: Suami, Ayah, dan… Tetap Lirik Wanita Cantik

Istrinya, Lyudmila, muncul sebentar di buku. Katanya Putin itu masih suka tertarik pada wanita cantik. Lalu dia menambahkan: “Itu manusiawi.” Untung dia bilang begitu. Kalau tidak, bisa-bisa nanti ada judul berita: Presiden Rusia Ternyata Alien.

Kesimpulan Jenaka

Buku First Person bukan hanya otobiografi, tapi juga semacam manual: “How to be President from Zero to Kremlin in 15 Years.” Putin digambarkan sebagai orang biasa, tapi jelas bukan orang biasa-biasa saja. Karena kalau benar-benar biasa, mungkin kariernya berhenti di asisten rektor, bukan lanjut ke penguasa Rusia.

Dengan gaya tanya jawab, bukunya seolah-olah jujur dan terbuka. Tapi jangan lupa, ini Putin. Bahkan kalau dia bilang “saya terbuka,” yang terbuka itu bukan rahasianya—melainkan pintu ke jabatan berikutnya.

abah-arul.blogspot.com., Agustus 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.