Menjelang HUT ke-80 RI, langit Nusantara tiba-tiba penuh drama. Dari Sabang sampai Merauke, tiang bambu mendadak jadi panggung pertarungan tak resmi antara dua bendera: Merah Putih yang gagah dan Jolly Roger milik Luffy yang senyum-senyum nakal, seolah bilang, “Merdeka juga, dong!”
Fenomena ini bikin warganet heboh. Ada yang bilang, “Silakan
pasang bendera bajak laut, tapi jangan sampai Merah Putih kalah tinggi. Ini
negara, bukan kapal Thousand Sunny!” Imajinasi rakyat pun melayang:
tiang bendera di sekolah berubah jadi festival cosplay, Merah Putih di puncak,
Luffy di bawah, dan tiba-tiba ada tetangga ikut nebeng bendera klub sepak bola
favoritnya. Langit Indonesia jadi timeline medsos offline—semua trending topic
numpang tiang.
Sebagian orang mencoba membela generasi muda. Katanya,
semangat petualangan dan solidaritas Luffy justru mirip semangat perjuangan
bangsa. Tapi ada yang mengingatkan, jangan sampai semangat itu kebablasan.
Bayangkan kalau Merah Putih kalah tinggi—upacara kemerdekaan bisa dimulai
dengan aba-aba, “Siap! Hormat kepada bajak laut!”
Akhirnya, kesimpulan lucunya begini: budaya pop itu bukan
ancaman, asalkan kita cerdas mengelolanya. Bahkan bisa jadi lomba baru 17
Agustus: “tarik bendera” antara tim Merah Putih dan tim Luffy. Yang kalah
hormat sambil menyanyikan lagu kemerdekaan versi laut lepas—pakai ketukan drum
kapal dan teriakan “Yohoho!” sebagai penutup.
Dan di balik semua tawa itu, satu pesan tetap jelas: Merah
Putih harus selalu di puncak. Tapi tak ada salahnya jika di bawahnya, Luffy
ikut melambai—karena di hati anak muda, kemerdekaan itu seru kalau ditemani
sedikit angin laut dan mimpi petualangan.
abah-arul.blogspot.com., Agustus 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.