MT Albina Pancasan, Kultum Romadlon 1446 H/ Maret 2025 M
Puasa, khususnya puasa di bulan Ramadhan, merupakan ibadah yang memiliki keutamaan luar biasa dalam Islam. Salah satu keutamaannya adalah pengampunan dosa-dosa yang telah lalu, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari:
Artinya:
"Dari Nabi SAW, beliau bersabda: 'Barangsiapa yang menghidupkan malam
Lailatul Qadar karena iman dan mengharap ridha Allah, maka akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan
karena iman dan mengharap ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu.'"
Makna dan Kandungan Hadis
- Pengampunan Dosa
Hadis ini menegaskan bahwa puasa Ramadhan yang dilakukan dengan penuh keimanan dan keikhlasan (ihtisab) akan menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam beribadah. - Syarat Pengampunan Dosa
Pengampunan dosa ini tidak otomatis diberikan, melainkan dengan dua syarat utama: - Iman:
Melakukan puasa dengan keyakinan bahwa puasa adalah perintah Allah dan
bagian dari ibadah yang wajib.
- Ihtisab:
Mengharap ridha Allah semata, bukan karena pujian atau pengakuan dari
manusia.
- Kesempatan Emas di Bulan Ramadhan
Puasa Ramadhan dan menghidupkan malam Lailatul Qadar adalah dua ibadah yang saling melengkapi. Keduanya menjadi sarana untuk meraih ampunan Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan bulan Ramadhan sebaik mungkin dengan memperbanyak ibadah dan amal kebaikan.
Keutamaan dan Manfaat
Puasa Menurut Syekh Wahbah Az-Zuhaili
Syekh Wahbah Az-Zuhaili
dalam kitab At-Tafsirul Munir menjelaskan bahwa puasa memiliki
sembilan keutamaan dan manfaat bagi manusia, di antaranya:
- Penyucian Jiwa
Puasa membersihkan jiwa dari kotoran dosa dan sifat-sifat buruk, sehingga hati menjadi lebih bersih dan tenang. - Mendatangkan Keridhaan Allah
Puasa yang dilakukan dengan ikhlas akan mendatangkan ridha Allah SWT, yang merupakan tujuan utama setiap ibadah. - Mendidik Rasa Takut kepada Allah
Puasa mengajarkan kita untuk selalu merasa diawasi oleh Allah, baik dalam keadaan sepi maupun ramai. - Melatih Kesabaran dan Ketahanan
Puasa melatih kita untuk bersabar dalam menghadapi godaan dan kesulitan, baik fisik maupun emosional. - Meredakan Syahwat
Puasa membantu mengendalikan syahwat dan mengembalikannya ke batas normal, sehingga jiwa menjadi lebih tenang dan terkendali. - Menumbuhkan Rasa Empati dan Kasih
Sayang
Puasa mengajarkan kita untuk merasakan penderitaan orang lain, terutama mereka yang kurang beruntung, sehingga mendorong kita untuk lebih dermawan. - Mewujudkan Kesetaraan
Puasa menciptakan kesetaraan antara orang kaya dan miskin, karena semua orang menjalankan kewajiban yang sama tanpa memandang status sosial. - Membiasakan Kedisiplinan
Puasa melatih kita untuk disiplin dalam mengatur waktu, terutama antara sahur dan berbuka.
- Menyehatkan Tubuh
- Puasa memberikan manfaat fisik,
seperti membersihkan tubuh dari racun, menyegarkan organ-organ tubuh, dan
meningkatkan daya ingat.
Penjelasan Prof. M.
Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah
Prof. M. Quraish Shihab
dalam Tafsir Al-Mishbah menjelaskan bahwa redaksi dalam Surat
Al-Baqarah ayat 183 tidak menyebutkan secara eksplisit siapa yang mewajibkan
puasa. Hal ini mengisyaratkan bahwa puasa adalah sesuatu yang sangat penting
dan bermanfaat bagi manusia. Bahkan, seandainya bukan Allah yang mewajibkannya,
manusia sendiri akan mewajibkan puasa atas dirinya karena manfaatnya yang
besar.
Puasa (shiyam) pada dasarnya adalah menahan diri, bukan hanya dari makan dan minum, tetapi juga dari segala hal yang dapat mengurangi nilai ibadah tersebut. Ini menunjukkan bahwa puasa memiliki dimensi spiritual dan moral yang mendalam.
Pesan Moral dan Spiritual
- Memanfaatkan Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah kesempatan emas untuk meraih ampunan Allah dan
meningkatkan kualitas ibadah. Kita harus memanfaatkannya dengan memperbanyak
puasa, shalat malam, sedekah, dan amal kebaikan lainnya.
- Menjaga Keikhlasan
- Keikhlasan adalah kunci diterimanya amal ibadah. Puasa harus dilakukan semata-mata karena Allah, bukan karena pujian atau pengakuan dari manusia.
- Mengambil Hikmah dari Puasa
Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melatih kesabaran, empati, dan kedisiplinan. Nilai-nilai ini harus kita bawa dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Puasa Ramadhan adalah ibadah yang penuh keutamaan, mulai dari pengampunan dosa hingga manfaat spiritual dan fisik. Dengan memahami keutamaan ini, kita diharapkan dapat lebih bersemangat dalam menjalankan puasa dan memanfaatkan bulan Ramadhan sebaik mungkin. Semoga kita termasuk orang-orang yang meraih ampunan Allah dan keberkahan di bulan suci ini.
Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.