Kamis, 06 Maret 2025

Keutamaan Puasa dan Ampunan dari Allah SWT

MT Albina Pancasan, Kultum Romadlon 1446 H/ Maret 2025 M

Puasa, khususnya puasa di bulan Ramadhan, merupakan ibadah yang memiliki keutamaan luar biasa dalam Islam. Salah satu keutamaannya adalah pengampunan dosa-dosa yang telah lalu, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari:

عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ، وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِ.
(HR Al-Bukhari)

Artinya:
"Dari Nabi SAW, beliau bersabda: 'Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.'"

Makna dan Kandungan Hadis

  1. Pengampunan Dosa
    Hadis ini menegaskan bahwa puasa Ramadhan yang dilakukan dengan penuh keimanan dan keikhlasan (ihtisab) akan menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam beribadah.
  2. Syarat Pengampunan Dosa
    Pengampunan dosa ini tidak otomatis diberikan, melainkan dengan dua syarat utama:
    • Iman: Melakukan puasa dengan keyakinan bahwa puasa adalah perintah Allah dan bagian dari ibadah yang wajib.
    • Ihtisab: Mengharap ridha Allah semata, bukan karena pujian atau pengakuan dari manusia.
  3. Kesempatan Emas di Bulan Ramadhan
    Puasa Ramadhan dan menghidupkan malam Lailatul Qadar adalah dua ibadah yang saling melengkapi. Keduanya menjadi sarana untuk meraih ampunan Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan bulan Ramadhan sebaik mungkin dengan memperbanyak ibadah dan amal kebaikan.

Keutamaan dan Manfaat Puasa Menurut Syekh Wahbah Az-Zuhaili

Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab At-Tafsirul Munir menjelaskan bahwa puasa memiliki sembilan keutamaan dan manfaat bagi manusia, di antaranya:

  1. Penyucian Jiwa
    Puasa membersihkan jiwa dari kotoran dosa dan sifat-sifat buruk, sehingga hati menjadi lebih bersih dan tenang.
  2. Mendatangkan Keridhaan Allah
    Puasa yang dilakukan dengan ikhlas akan mendatangkan ridha Allah SWT, yang merupakan tujuan utama setiap ibadah.
  3. Mendidik Rasa Takut kepada Allah
    Puasa mengajarkan kita untuk selalu merasa diawasi oleh Allah, baik dalam keadaan sepi maupun ramai.
  4. Melatih Kesabaran dan Ketahanan
    Puasa melatih kita untuk bersabar dalam menghadapi godaan dan kesulitan, baik fisik maupun emosional.
  5. Meredakan Syahwat
    Puasa membantu mengendalikan syahwat dan mengembalikannya ke batas normal, sehingga jiwa menjadi lebih tenang dan terkendali.
  6. Menumbuhkan Rasa Empati dan Kasih Sayang
    Puasa mengajarkan kita untuk merasakan penderitaan orang lain, terutama mereka yang kurang beruntung, sehingga mendorong kita untuk lebih dermawan.
  7. Mewujudkan Kesetaraan
    Puasa menciptakan kesetaraan antara orang kaya dan miskin, karena semua orang menjalankan kewajiban yang sama tanpa memandang status sosial.
  8. Membiasakan Kedisiplinan
    Puasa melatih kita untuk disiplin dalam mengatur waktu, terutama antara sahur dan berbuka.
  1. Menyehatkan Tubuh

  2. Puasa memberikan manfaat fisik, seperti membersihkan tubuh dari racun, menyegarkan organ-organ tubuh, dan meningkatkan daya ingat.

 

Penjelasan Prof. M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah

Prof. M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menjelaskan bahwa redaksi dalam Surat Al-Baqarah ayat 183 tidak menyebutkan secara eksplisit siapa yang mewajibkan puasa. Hal ini mengisyaratkan bahwa puasa adalah sesuatu yang sangat penting dan bermanfaat bagi manusia. Bahkan, seandainya bukan Allah yang mewajibkannya, manusia sendiri akan mewajibkan puasa atas dirinya karena manfaatnya yang besar.

Puasa (shiyam) pada dasarnya adalah menahan diri, bukan hanya dari makan dan minum, tetapi juga dari segala hal yang dapat mengurangi nilai ibadah tersebut. Ini menunjukkan bahwa puasa memiliki dimensi spiritual dan moral yang mendalam.

Pesan Moral dan Spiritual

  1. Memanfaatkan Bulan Ramadhan


Bulan Ramadhan adalah kesempatan emas untuk meraih ampunan Allah dan meningkatkan kualitas ibadah. Kita harus memanfaatkannya dengan memperbanyak puasa, shalat malam, sedekah, dan amal kebaikan lainnya.

  1. Menjaga Keikhlasan

  2. Keikhlasan adalah kunci diterimanya amal ibadah. Puasa harus dilakukan semata-mata karena Allah, bukan karena pujian atau pengakuan dari manusia.
  1. Mengambil Hikmah dari Puasa

Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melatih kesabaran, empati, dan kedisiplinan. Nilai-nilai ini harus kita bawa dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan

Puasa Ramadhan adalah ibadah yang penuh keutamaan, mulai dari pengampunan dosa hingga manfaat spiritual dan fisik. Dengan memahami keutamaan ini, kita diharapkan dapat lebih bersemangat dalam menjalankan puasa dan memanfaatkan bulan Ramadhan sebaik mungkin. Semoga kita termasuk orang-orang yang meraih ampunan Allah dan keberkahan di bulan suci ini.

Wallahu a'lam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.