Selasa, 26 Desember 2017

Duniamu seluas kotak tv




Duniamu seluas kotak tv
:manarul anakku
oeh : Imam Burhanuddin

Ketika teman sebayamu
Dengan riangnya mencoratcoret
Langitlangit kelas
Menebar tawa menarinari
Di halaman sekolah
Kau menangisi lara
Dalam rumah dengan pintupintu
Merangkeng jiwa
Sendiri berteman televisi
Sembari menguburi mimpimimpi
Tak ada yang peduli
Atau mereka tak tahu
Kamu juga punya mimpi
Mereka cuma tahu
Duniamu seluas kotak tv

(04/02/12)

Maafkan aku anakku

Inginku menggelar siang
Dihari depanmu
Tapi sampai kini
Basa malammu belum bisa kuterjemahkan

Senampan andai yang selalu kusuguhkan
Belum genapkan angan di hatimu
Mengapa kata harus menjadi duta hasrat
Tidak bahasa jiwa saja
Setidaknya tukku dan kau anakku
Sehingga ku tahu apa yang kau mau

(04/02/12)

Kamis, 21 Desember 2017

Puisi Nggo Biyung Inyong





Ibu

Awan putih di kepala
menambah terang keriput kening
beban sujudmu yang panjang
pada kehidupan
nasehat nasehat semanis senyum
di kulum
seringkali diabaikan
walau getir pahit kehidupan
tak jarang menghadang kenyataan
ibu
sujudku hanya untuk tuhan
tapi kerapkali nakal
dalam sujudku
tampak telapak kakimu yang sorga

Tutong, Brunei November 1997

Selasa, 05 Desember 2017

Renungan





Ngarai Di Balik Bukit 1
Oleh : Imam Burhanuddin
                                                                                          
Bukit nan hijau di ketinggian 1926 meter
Di atas permukaan air laut itu tak begitu sulit didaki
Tak terjal
Bahkan tak seterjal eskalator sebuah mall

Tak kalah hijau dan indahnya
Ngarai di balik bukit
Hamparan padang rumput luas menghijau
Sungai mengalir jernih
Tak hanya menarik wisatawan
Tapi juga para penggembala

Itu dua dekade lalu
Kini padang rumput nan hijau
Dan sungai mengalir jernih
Tak lagi

Kambing dan sapi penggembala
Merubah habitat aslinya

Ngarai dibalik bukit nan hijau
Di ketinggian 1926 meter di atas permukaan air laut
Yang tak begitu terjal
Bahkan tak seterjal eskalator
Sebuah mall itu
Tinggal cerita
Entah sampai kapan habitat asli kembali
Semula

Ajibarang, 14 Maret 2017





Ngarai Di Balik Bukit 2
Oleh : Imam Burhanuddin

Dua dekade sebelumnya
Ngarai di balik bukit
Terkenal wingit dan sepi
Para kyai dan santri dijadikan pasukan
Pembuka jalan
Akses menuju ngarai di balik bukit
Di ketinggian 1926 meter di atas permukaan air laut
Yang tak begitu terjal
Bahkan tak seterjal eskalator
Sebuah mall itu
Sehingga semua mudah  mengaksesnya
Tak terkecuali penggembala sapi dan kambing

Ajibarang, 16 Maret 2017





















Ngarai Di Balik Bukit 3
Oleh : Imam Burhanuddin             

Dua dekade sesudahnya
Para kyai dan santri kadang masih dimintai petuah
Dan doanya
Dengan syarat tidak mendekat
Ngarai di balik bukit
Di ketinggian 1926 meter di atas  permukaan air laut
Yang tak  begitu terjal
Bahkan tak seterjal eskalator
Sebuah mall itu
Tak lagi wingit dan sepi
Petuah dan doa hanya diperlukan
Saat para penggembala susah mengaksesnya
Tidak di saat melimpahnya berkat dan nikmat
Terhampar di tengah penggembala


Ajibarang, 16 Maret 2017

Rabu, 16 Agustus 2017

Dakwah Kebangsaan Gus Titut


Kyai yang jadi seniman biasa, tapi seniman ketika jadi kyai luar biasa.
Bagaimana ia mengajarkan beragama dengan arif, bagaimana mengajarkan agama yang baik, yang santun sehingga Islam benar benar sebagai agama yang  rahmatal lil'alamin.

Hebatanya seniman "edan"  ini dengan ketotalitasnya sebagai aktor, penyair ia berdakwah lebih dari dua jam tanpa jeda, mengalir, runtut, menghibur dan semua undangan  syukuran hari kemerdekaan ke 72 di desa Pancasan (16/8) tersihir sehingga ahir ceramah undangan merasa sangat enjoi sehingga tak beranjak dari kursinya .

Gus Titut luar biasa.  Matur NU wun Gus Titut atas pencerahannya.



Minggu, 04 Juni 2017

WISUDA KE V SMK MANUDA

Banyu bening Ajibarang (2/5) : Disaksikan oleh Pengurus, Tokoh Masyarakat, Perwakilan dari Dunia Usaha / Dunia Industri (DU/DI), Orang Tua siswa kelas XII dan para tamu undangan Wisuda ke V berjalan dengan hikmat dan lancar. Pelaksanaan wisuda yang bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Selasa, 02 Mei 2017 juga seperti pada tahun sebelumnya dilakukan penandatanganan kontrak kerja para siswa yang terjaring di dunia usaha seperti Pelita Kasih Utama Jakarta yang telah memilih 39 siswa terseleksi untuk bekerja sambil kuliah.

Jumat, 05 Mei 2017

Ngarai Di Balik Bukit 1
Oleh : Imam Burhanuddin
                                                                                          
Bukit nan hijau di ketinggian 1926 meter
Di atas permukaan air laut itu tak begitu sulit didaki
Tak terjal
Bahkan tak seterjal eskalator sebuah mall

Tak kalah hijau dan indahnya
Ngarai di balik bukit
Hamparan padang rumput luas menghijau
Sungai mengalir jernih
Tak hanya menarik wisatawan
Tapi juga para penggembala

Itu dua dekade lalu
Kini padang rumput nan hijau
Dan sungai mengalir jernih
Tak lagi

Kambing dan sapi penggembala
Merubah habitat aslinya

Ngarai dibalik bukit nan hijau
Di ketinggian 1926 meter di atas permukaan air laut
Yang tak begitu terjal
Bahkan tak seterjal eskalator
Sebuah mall itu
Tinggal cerita
Entah sampai kapan habitat aslinya kembali
Semula

Ajibarang, 14 Maret 2017





Ngarai Di Balik Bukit 2
Oleh : Imam Burhanuddin

Dua dekade sebelumnya
Ngarai di balik bukit
Terkenal wingit dan sepi
Para kyai dan santri dijadikan pasukan
Pembuka jalan
Akses menuju ngarai di balik bukit
Di ketinggian 1926 meter di atas permukaan air laut
Yang tak begitu terjal
Bahkan tak seterjal eskalator
Sebuah mall itu
Sehingga semua mudah  mengaksesnya
Tak terkecuali penggembala sapi dan kambing

Ajibarang, 16 Maret 2017





















Ngarai Di Balik Bukit 3
Oleh : Imam Burhanuddin             

Dua dekade sesudahnya
Para kyai dan santri kadang masih dimintai petuah
Dan doanya
Dengan syarat tidak mendekat
Ngarai di balik bukit
Di ketinggian 1926 meter di atas  permukaan air laut
Yang tak  begitu terjal
Bahkan tak seterjal eskalator
Sebuah mall itu
Tak lagi wingit dan sepi
Petuah dan doa hanya diperlukan
Saat para penggembala susah mengaksesnya
Tidak di saat melimpahnya berkat dan nikmat
Terhampar di tengah penggembala

Ajibarang, 16 Maret 2017








Jumat, 10 Maret 2017

Khotmil Kitab Siswi SMK Manuda Ajibarang

Banyu bening Ajibarang (6/3),  Alhamdulillah khotmil kitab perdana Kitab Mabadi Fiqiyah  juz Awwal,  di pandu stadzah Muhlisoh pada setiap malam Selasa ba`da Maghrib diikuti semua siswi Asrama SMK Ma`arif N 2 Ajibarang sejumlah 19 anak.

Khotmil kitab diadakan sehabis menghatamkan Juz Pertama sebagai tanda syukur telah diselesaikannya kajian tentang ajaran Islam yang mendasar sebagai bekal pendukung dalam ibadah mahdloh ataupun muamalah khususnya bagi siswa Asrama.

Pengkajian kitab sebagai program wajib siswi SMK Ma`arif NU 2 Ajibarang di pandegani dua orang kyai, KH Juhdi Azhari, dari PP Attaubah Darmakeradenan dan Kyai Bahrun, dari Ciberung,  dibantu beberapa Ustadz dan Ustadzah seperti, Ustadz Rahmat Effendi, Ajibarang Kulon, Ustadz Kusnomo, Wangon,  Ustadzah Muhlisoh, Banjarsari dan Ustadzah Endah Lestari yang juga sebagai Ibu Asrama.

Materi kajian kitab yang disampaikan kepada siswi Asrama,  antara lain tentang Alqur`an, Tauhid, Fiqih, Ahlaq dan materi penunjang lain untuk meningkatkan kemampuan akademik di sekolah seperti Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.

Program Asrama  di gagas sejak berdirinya SMK Ma`arif NU 2 Ajibarang tahun 2010 namun baru mampu terealisasi di ajaran baru 2016/2017 ini. Itupun hasil kerja keras Kepala Sekolah yang sekarang, Sodikin, ST., M.Pd.  Program Asrama / Boarding school,  diproyeksikan akan menjadi cikal bakal Pesantren ini dimaksudkan untuk menampung siswa yang bukan saja siswa yang jauh dari sekolah tapi juga yang ingin lebih memperdalam ilmu agamanya bukan saja materi agama secara akademis di kelas atau dalam kegiatan belajar mengajar setiap harinya.

Syukura khotmil kitab juz awwal mabadi fiqiyah

Ustadzah Muhlisoh berharap banyak, " Dengan telah selesainya kajian kitab Mabadi Fiqiyah juz pertama ini siswi Asrama SMK Manuda 2 Ajibarang dapat menguasi materi dengan baik dan benar sehingga dalam beribadah keseharian siswi  mengamalkan ubudiyahnya dengan baik bukan saja wajibnya tapi juga sunah-sunahnya". Bahkan Ustdzah alumni PP Alhidayat Berjan Purworejo dan juga lama di PP Langitan Tuban jatim ini sangat optimis  kalau saja siswa  benar-benar  menguasai materi dalam kitab juz pertama ini  siswa akan mampu menjadi imam sholat maupun tahlil dengan baik. Demikian harapan dan optimisme ustadzah Muhlisoh kepada siswi Asrama SMK Manuda Ajibarang. (abah-arul.blogspot.com)