Selasa, 02 April 2013

Duet Incumbent Pimpin Ajibarang



Konferensi MWC NU Kecamatan Ajibarang
SMA Ma'arif NU 1 Ajibarang, Ahad, 31 Maret 2013

Ketua Tanfidziyah MWC NU terpilih, Amrudin Ma'ruf (kiri) dan Rois Syuriah terpilih, K. Zuhdi Azhari (kanan)
Banyu Bening (Selasa, 2 April 2013) ; Konferensi MWC NU  Ajibaranng yang beberapa hari sebelumnya  diwarnai dengan sorotan bahkan tersebarnya mosi tidak percaya yang ditanda tangani para  sesepuh dan tokoh yang kecewa dengan tindak langkah pengurus MWC NU masa jabatan 2008-2013 dan menganggap MWC NU selama ini menjadikan "tambang emas" bagi pengurusnya. Ternyata tidak mempengaruhi jalannya konferensi MWC NU bahkan kegiatan rutin lima tahunan ini berjalan lancar dan pengurus ranting satu kecamatan (15 Ranting) mempercayakan kembali  duet K.. Zuhdi Azhari dan Amrudin Ma'ruf untuk menahkodai kembali MWC NU Ajibarang untuk lima tahun ke depan (2013-2018).


Meskipun suasana sempat memanas di saat penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dengan dua ranting menolak dengan catatan dan dua menerima dengan catatan serta selebihnya menerima dengan dengan pujian.

Dua ranting NU yang sempat menolak karena tidak puas akan laporan keuangan itu adalah desa Ajibarang Kulon dan Banjar Sari. Namun setelah dijelaskan secara langsung oleh Afifudin Idrus selaku bendahara MWC  yang mengklarifikasi perihal tidak tercantumnya dana hasil penjualan tanah Ibu Siti Aliyah yang rencananya untuk  pembangunan kantor NU. Dalam penjelasannya Gus Afip mengatakan bahwa tidak termaktubnya dana penjualan tanah dalam kas MWC NU karena uangnya telah dipegang oleh Panitia pembangunan kantor MWC NU dan sebagiannya dipinjam untuk pembangunan Madrasah di ranting yang akadnya jelas-jelas pinjam. Bukan bantuan.

Setelah Bendahara MWC NU menerangkan panjang lebar dan detil kedua utusan Ranting (Ajibarang dan Banjar Sari ) pun tidak lagi menolak Laporan Pertanggungjawaban Majlis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Ajibarang masa jabatan 2008-2013, yang pada ahirnya dengan bulat lima belas ranting yang ada menerima Laporan Pertanggungjawaban yang dibacakan langsung oleh ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Ajibarang, Amrudin Ma'ruf.

Menjawab sekilas tentang perihal mosi tidak percaya dan penolakan LPJ sebelum LPJ dibacakan bahkan  konferesipun belum dimulai yang disebar luaskan  ke seluruh ranting dan tokoh-tokoh NU yang antara lain tentang pergantian Kepala Sekolah dan pengurus Sekolah dan mempertanyakan mengapa hanya SMK Maarif NU saja yang dijadikan tambang emas dalam penggalian dana? Dijawab oleh bendahara MWC justru pasca pergantian Kepala Sekolah dan pengurus maka kebijakan dana untuk pembiayaan kegiatan organisasi kembali dimaksimalkan. Pasca pergantian pengurus MTs misalnya yang dulunya dikatakakan sendiri oleh stakeholdernya sebagai sekolah paling "miskin" sehingga hanya mampu berkontribusi untuk MWC Rp 15.000,-/bulan ternyata sekarang (belum genap lima tahun) jumlah kontribusi MTs ke MWC NU selain ke cabang sebesar kurang lebih Rp 600.000,- /bulan  hampir sama dengan SMK Maarif NU yang konon dikatakan sebagai lumbung emas.

Konferensi yang dibuka oleh Camat Ajibarang yang dalam sambutannya antara lain menginginkan adanya peningkatan kualitas kyai, karena kyai adalah jabatan mulia, jadi tidak setiap orang bisa menyandang predikat kyai. Kyai itu mahal harganya maka jangan dijual murah. Jangan murahan.
Kepada pengurus, Fatikul Ikhsan, SH MHum, sebagai camat Ajibarang juga berpesan  untuk bekerja agar organisasi warga nahdliyin itu hidup, jangan mencari kehidupan di NU. Dan tidak lupa dalam sambutannya beliau juga menyentil kepada pengurus sekolah bahwa sekolah itu milik lembaga bukan milik pribadi. bila perlu ada subsidi silang antar sekolah sehingga dapat mendongkrak sekolah yang belum berkualitas.

Ditilik dari sisi pelaksanan boleh dibilang Konferensi MWC NU Kecamatan Ajibarang kali ini adalah yang paling dinamis, karena jauh sebelum pelaksanaan sudah banyak sorotan tentang kinerja MWC NU Ajibarang bahkan selebaran surat mosi tidak percaya yang ditandangani  oleh para tokoh NU pun telah tersebar luas ke ranting-ranting. Bahkan surat penolakan Laporan Pertanggungjawabanpun telah tersebar jauh sebelum konfrensi itu berlangsung.
Namun sebagaimana dikatakan oleh Ketua Panitia Konfrensi , Slamet Ibnu Anshori, “.. semua itu merupakan dinamika organisasi. Tetapi yang jelas kami bersyukur Konferensi dapat berjalan dengan lancar dan telah diterima dengan bulat LPJ maupun hasil pemilihan yang telah menjadikan duet Incumbent  terpilih kembali  untuk masa jabatan 2013-2018”. Demikian sebagai ucapan rasa syukur Ketua Panitia Konferensi beberapa saat setelah acara penutupan konferensi yang dilaksnakan di Aula SMA Ma'arif NU 1 (Diponegoro 4) Ajibarang. (abah-arul.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.