Senin, 15 Oktober 2012

Doa Bersama (Istighosah) SMK Ma’arif NU Ajibarang



Banyu bening Ajibarang (16 /10/2012) :Kegiatan doa bersama (Istighosah) rutin yang diadakan oleh pengurus SMK Ma’arif NU Ajibarang yang membawahi dua institusi pendidikan, SMK Ma’arif NU 1 (Teknik : Otomotif dan Komputer) dan SMK Ma’arif NU 2 (Kesehatan : Farmasi, Analis Kesehatan dan Keperawatan).

Doa bersama untuk kali ini (Ahad, 14 /10) diadakan dilokasi gedung yang baru saja selesai di bangun. Di komplek SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang, yang dihadiri oleh Pengurus, Guru dan Karyawan serta para buruh bangunan yang telah membangun tujuh ruang dalam waktu kurang lebih empat bulan.


Di dalam muqodimahnya Drs. Djamil Muntoha, menyampaikan perihal tujuan diadakannya doa bersama ini untuk mengungkapkan rasa syukur atas berbagai kenikmatan baik secara pribadi ataupun kelembagaan.
Beliau juga berharap dengan diadakan Istighosah rutin SMK Ma’arif NU Ajibarang ini, " Allah melindungi dan memberikan rahmatNya kepada keluarga besar SMK, baik Pengurus, Guru dan Karyawan, siswa serta orang rua siswanya".

Doa bersama dipimpin oleh K. Zuhdi Azhari, Rois Syuriyah MWC NU Ajibarang yang juga Pembina Pengurus SMK Ma’arif NU Ajibarang. Sebagaimana biasanya istighosah dimulai dengan sholat jama’ah Maghrib dilanjutkan dengan Tahlil dan sholat Isya berjama’ah kemudian ditutup dengan Sarasehan.

K. Zuhdi Azhari sebelum memimpin doa bersama, menyampaikan banyaknya harapan dari warga Nahdliyin Ajibarang  agar pengurus MWC NU dan para stakeholders sekolah untuk tidak melupakan kejuangan para tokoh NU terdahulu yang telah merintis dan membangun pondasi kejayaan NU hingga seperti yang sekarang ini. Setidaknya, harapan kaum Nahdliyin kepada para pemangku “kejayaan”, saat mengadakan segala kegiatan untuk mengingat jerih payah mereka dan mendoakan mereka serta dalam wasilahnya juga tidak lupa menyebutkan nama mereka.

Tokoh-tokoh NU seperti,KH Muzni, KH Mukhlis, K. Ngisom, K. Mustafid, KH Abu Hamid, K. Zainudin Muhtar, H. Abdurrohim, K. “Alimi, H. Fathoni, K.H Fadli Utomo, K. Abu Mansur,  H. Syamsuri, Hj Solikhah, H. Muntoha bin Madkadis, H. Turmudi dan seterusnya. Karena ketokohan dan perjuangan mereka NU Majlis Wakil Cabang Ajibarang menjadi seperti yang sekarang ini.

***

Doa bersama yang berahir pukul 20.30 wib ini ditutup dengan Sarasehan. Thema Sarasehan kali ini tentang persiapan UN dan semakin longgarnya norma yang ada di masyarakat yang berimbas kepada siswa-siswi tak terkecuali siswa SMK kita ini. Thema ini menyeruak saat kedua Kepala Sekolah, Sodikin, S.Pd (SMK Ma’arif NU 1) dan Adi Susanto, S. Farm, Apt. (SMK Ma’arif NU 2) mengemukakan persiapan siswa kelas tiga yang akan mengadakan UN.

Sedangkan pembahasan yang kedua sejauh mana keseiapan sekolah mengantisipasi pengaruh negatif dengan semakin longgarnya norma yang berada di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari siswa baik di sekolah maupun di lingkungannya. Beranjak dari keprihatinan dari seorang staff pengurus, Soleh, A.Md yang merasa prihatin melihat semakin bebasnya pergaulan antar siswa baik yang ia temukan di jalan ketika berangkat atau pulang sekolah maupun kehidupan sehari-hari di kampungnya. Tidak lagi rasa ewuh-pekewuh, risih atau malu.

Menanggapi hal yang demikian pengurus yang hadir malam itu, selain Pembina pengurus, adalah Ketua dan bendahara pengurus, Drs. H. Djamil Muntoha dan H. Abdurrohim. Dalam tanggapannya, khususnya menekankan kepada guru BP untuk lebih intensif memonitaring siswa. Khususnya siswa-siswi yang terindikasi. Karena, sebagaimana yang disampaikan H. Rohim indicator siswa yang seperti di ceritakan Staff pengurus di atas mudah dilihat atau diamati. Dari tingkah laku anak atau kebiasaan siswa baik dalam kelas maupun di luar kelas. Bp jangan hanya terkonsentrasi   pada urusan anak yang terlambat saja.

Untuk mengantisipasi persoalan ini sekolah bisa membatasi dengan regulasi peraturan, seperti anak tidak boleh berpakaian mewah, atau berdandan yang berlebihan. Membawa HP ke sekolah yang minim fasilitas, uang saku yang di batasi supaya siswa tidak berlebih-lebihan. H. Rohim yang juga Kepala SMP N1 Purwokerto menyampaikan pengalamannya dalam membuat kebijakan di sekolah semacam itu, “…memang pada awalnya wali siswa banyak yang menentangnya. Tetapi pada ahirnya mereka menyadari apa yang kami lakukan berimbas positif pada pada anak-anak mereka dan mereka berbalik mendukung semua kebijakan sekolah”, demikian cerita pengalam seorang kepala sekolah dalam meminimalisir anak dari pengaruh negatif longgarnya norma kehidupan di masyarakat.

Sedangkan perihal antisipasi siswa kelas tiga yang akan mengahdapi ujian sebagaimana yang disampaikan oleh kedua kepala sekolah di atas, pengurus SMK Ma’arif NU Ajibarang, mempersilahkan kepada  kepala sekolah seperti halnya SMK Ma’arif NU 1 yang sudah sejak lama bagi siswa kelas tiga sejak jelang semester pertama diadakan sholat Dhuha dan doa bersama setiap hari Jum’at. Dan untuk SMK Ma’arif NU 2 juga akan segera dipenuhi fasilitas yang menunjang dalam penyelenggaraan UN seperti pengadaan sound system di semua kelas, misalnya. (abah-arul.blogspot.com)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.