Kamis, 13 Februari 2025

Keutamaan Ilmu

 

Keutamaan Ilmu (1)

 

MT Al Bina Pancasan (07/08/2011) – Seperti biasa, jamaah Tarawih Majelis Ta’lim Al Bina Pancasan mengikuti kuliah tujuh menit (kultum) setelah melaksanakan sholat Tarawih dan Witir. Pada malam ketujuh belas, Ustadz Imam Subhi menyampaikan sebuah hadis tentang keutamaan ilmu.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radliyallahu’anhuma, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Suatu ketika, Nabi Sulaiman AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk memilih antara ilmu dan kekuasaan (kerajaan). Namun, Nabi Sulaiman lebih memilih ilmu daripada kekuasaan. Akhirnya, Allah SWT memberikan ilmu kepada Nabi Sulaiman AS, dan sebagai tambahan, Allah juga memberinya kekuasaan (kerajaan).”

 

Makna Ilmu dalam Tiga Huruf

Menurut ahli hikmah, kata ilmu terdiri dari tiga huruf: ‘AinLam, dan Mim.

  1. ‘Ain berasal dari kata ‘Illiyyin (kemuliaan).
    Artinya, orang yang memiliki ilmu akan mencapai kemuliaan.
  2. Lam berasal dari kata Lutfi (kelembutan).
    Artinya, dengan menguasai ilmu, seseorang akan menjadi lemah lembut.
  3. Mim berasal dari kata Mulki (kekuasaan).
    Artinya, orang yang berilmu akan memiliki kemampuan untuk menguasai makhluk lain.

Dengan demikian, ilmu membawa seseorang kepada kemuliaan, kelembutan, dan kekuasaan.

 

Keutamaan Ilmu (2)

Pada malam kedelapan belas, Ustadz Imam Subhi melanjutkan kajian tentang keutamaan ilmu. Beliau menceritakan sebuah kisah tentang Nabi Muhammad SAW dan setan.

Suatu ketika, Nabi Muhammad SAW pergi ke masjid. Sesampainya di depan pintu masjid, beliau melihat setan mondar-mandir dalam keadaan kebingungan. Nabi pun mendekati setan dan bertanya,
“Hai setan, sedang apa kamu? Biasanya kamu senang menggoda orang yang sedang sholat.”

Satan menjawab,
“Benar, aku senang menggoda orang yang sholat, terutama mereka yang sholat tanpa dasar ilmu. Namun, kali ini aku tidak berani masuk ke masjid karena di samping orang yang sholat itu ada seorang ‘alim (orang berilmu) yang sedang tidur. Aku takut jika aku menggoda dan orang itu melakukan kesalahan, sang ‘alim akan mengetahuinya.”

Dari kisah ini, dapat disimpulkan bahwa orang yang berilmu (‘alim) memiliki derajat yang lebih tinggi, bahkan lebih ditakuti setan daripada orang yang sholat tanpa ilmu. Setan pun takut kepada orang yang berilmu, meskipun orang tersebut sedang tidur.

 

Tips Agar Tidak Mudah Lupa

Ustadz Imam Subhi juga membagikan beberapa tips agar kita tidak mudah lupa, berdasarkan kitab Durrotunnasikhin (Shokhifah 16):

  1. Sholat malam, meskipun hanya dua rakaat.
  2. Melanggengkan wudhu (Dawamul Wudhu).
  3. Takut kepada Allah dalam keadaan sepi maupun ramai (Taqwa).
  4. Makan karena taqwa, bukan karena syahwat.
  5. Memakai siwak (kayu siwak untuk membersihkan gigi).

Analisis Artikel

  1. Konteks dan Tujuan:
    Artikel ini membahas keutamaan ilmu dalam perspektif Islam, dengan merujuk pada kisah Nabi Sulaiman AS dan Nabi Muhammad SAW. Tujuannya adalah menginspirasi pembaca untuk mengejar ilmu dan memahami nilai-nilai spiritual yang terkait dengannya.
  2. Nilai-Nilai yang Disampaikan:
    • Ilmu sebagai pilihan utama: Kisah Nabi Sulaiman AS menunjukkan bahwa ilmu lebih penting daripada kekuasaan.
    • Kedudukan orang berilmu: Kisah Nabi Muhammad SAW dan setan menegaskan bahwa orang berilmu (‘alim) memiliki derajat yang tinggi dan ditakuti oleh setan.
    • Praktik spiritual: Tips agar tidak mudah lupa menggabungkan antara ibadah, kebersihan, dan ketakwaan.
  3. Relevansi dengan Kehidupan Modern:
    Artikel ini relevan dalam konteks pendidikan dan pengembangan diri. Ilmu tidak hanya tentang pengetahuan duniawi, tetapi juga tentang spiritualitas dan akhlak.
  4. Saran untuk Perbaikan:
    • Penjelasan tentang makna huruf ‘Ain, Lam, dan Mim dapat diperdalam dengan contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari.
    • Kisah Nabi Sulaiman AS dan Nabi Muhammad SAW dapat dikaitkan dengan tantangan modern, seperti pentingnya ilmu dalam menghadapi masalah global.

 

Kesimpulan

Ilmu memiliki keutamaan yang sangat tinggi dalam Islam. Tidak hanya membawa kemuliaan, kelembutan, dan kekuasaan, ilmu juga menjadi senjata untuk melawan godaan setan. Dengan mengejar ilmu dan mengamalkan nilai-nilai spiritual, kita dapat mencapai derajat yang tinggi di hadapan Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.