Adanya pelarangan diskusi buku
Irshad Manji menunjukkan betapa masih lemahnya keimanan atau keislaman
bangsa indonesia yang beragama islam. Kenapa lemah? Karena masih ada
perasaan khawatir atau takut keimanan atau keislamanan mereka akan
tepengaruh ide atau argumen orang lain yang belum tentu benar.
Semestinya
kalau keyakinan mereka kuat seperti sedahsyat apapun yang menimpa diri
Bilal. Semisal. Tidak akan merubah keyakinan akan keesaan Allah. Separah
apapun kekalahan umat islam di perang Uhud tidak menjadikan Islam lemah
dan berkurang bahkan malah terus bertambah.
Apa yang ditulis
Irshad Manji seharusnya tidak menjadi halangan untuk dipaparkan dalam
ruang diskusi. Keyakinan yang melatarbelakanginya seharusnya diadu
dengan keyakinan yang ada dan dimiliki orang-orang yang menentang
pemikirannya. Tidak justru malah melarangnya. Kalau demikian sejauh mana
kekuatan-kekuatan dalil Manji tak dapat kita ketahui. karena belum juga
di paparkan atau diperdebatkan dalam ruang publik, sudah dilarang.
Ide
dan pemikiran Irshad Manji sekalipun menurut keyakinan mereka benar dan
argumentatif namun sebagian umat tidak sepaham hal yang semacam ini hal
biasa, sudah tumbuh sejak khulafaurrosyidin.
Irshad Manji
selayaknya di beri ruang sebagaimana ruang-ruang mujtahid atau apapun
namanya orang-orang yang telah lebih dulu membuka kran khilafiyah.
Imam Burhanuddin, 09/5/2012
Sent from Catch Notes for Android
https://catch.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.