Gayus gayus kampung
(Go wamenkeu, WS/vivacom)
Bung mol ora ngerti
apa pura pura ora ngerti
anu wis mlaku kawit ganu
siki jeprah tekan pelosok desa
nazarudin desa
lan gayus gayus kampung
wis kaya gurita
ngutak ngutik proposal
kudune selawe juta kur nampa pitung juta
bangunan mesjid monine sepuluh juta
panitia kur nampa telung juta
kuwe wis lagu lawas
ngajari wong desa gawe dosa
ngotak atik lpj sing ora pas karo sing detrima
Bung mentakan ora ngerti apa pura pura buta
broker proposal ora kur neng ibu kota
neng desa pating sliwig golet mangsa
bedane kur neng angka
nengkota milyaran itungane
neng desa kur jutaan jumlahe
ning pingnabae karo telungatusewu desa
bisa go wong seudan awu ger go tuku sega
(Jumat,6 Janiari 2012)
(Go wamenkeu, WS/vivacom)
Bung mol ora ngerti
apa pura pura ora ngerti
anu wis mlaku kawit ganu
siki jeprah tekan pelosok desa
nazarudin desa
lan gayus gayus kampung
wis kaya gurita
ngutak ngutik proposal
kudune selawe juta kur nampa pitung juta
bangunan mesjid monine sepuluh juta
panitia kur nampa telung juta
kuwe wis lagu lawas
ngajari wong desa gawe dosa
ngotak atik lpj sing ora pas karo sing detrima
Bung mentakan ora ngerti apa pura pura buta
broker proposal ora kur neng ibu kota
neng desa pating sliwig golet mangsa
bedane kur neng angka
nengkota milyaran itungane
neng desa kur jutaan jumlahe
ning pingnabae karo telungatusewu desa
bisa go wong seudan awu ger go tuku sega
(Jumat,6 Janiari 2012)
Duniamu seluas kotak
tv
Ketika teman sebayamu
Dengan riangnya mencoratcoret
Langitlangit kelas
Menebar tawa menarinari
Di halaman sekolah
Kau menangisi lara
Dalam rumah dengan pintupintu
Merangkeng jiwa
Sendiri berteman televisi
Sembari menguburi mimpimimpi
Tak ada yang peduli
Atau mereka tak tahu
Kamu juga punya mimpi
Mereka cuma tahu
Duniamu seluas kotak tv
(04/02/12)
Ketika teman sebayamu
Dengan riangnya mencoratcoret
Langitlangit kelas
Menebar tawa menarinari
Di halaman sekolah
Kau menangisi lara
Dalam rumah dengan pintupintu
Merangkeng jiwa
Sendiri berteman televisi
Sembari menguburi mimpimimpi
Tak ada yang peduli
Atau mereka tak tahu
Kamu juga punya mimpi
Mereka cuma tahu
Duniamu seluas kotak tv
(04/02/12)
Maafkan aku anakku
Inginku menggelar siang
Dihari depanmu
Tapi sampai kini
Basa malammu belum bisa kuterjemahkan
Senampan andai yang selalu kusuguhkan
Belum genapkan angan di hatimu
Mengapa kata harus menjadi duta hasrat
Tidak bahasa jiwa saja
Setidaknya tukku dan kau anakku
Sehingga ku tahu apa yang kau mau
(04/02/12)
Inginku menggelar siang
Dihari depanmu
Tapi sampai kini
Basa malammu belum bisa kuterjemahkan
Senampan andai yang selalu kusuguhkan
Belum genapkan angan di hatimu
Mengapa kata harus menjadi duta hasrat
Tidak bahasa jiwa saja
Setidaknya tukku dan kau anakku
Sehingga ku tahu apa yang kau mau
(04/02/12)
Bahasa malam
Dengan bahasamu yang malam
Kadang menggelapkan hatiku
Membuat tangan seringan kapas
Secepat kilat menempel di pipimu
Kakiku seringan kertas
Memerahkan kulit kakimu
Berebut asa
Tak ada lagi kata
Jembatan penghubung suara hati
Meskipun sedarah
Tak serupa bahasa
(04/02/12)
Dengan bahasamu yang malam
Kadang menggelapkan hatiku
Membuat tangan seringan kapas
Secepat kilat menempel di pipimu
Kakiku seringan kertas
Memerahkan kulit kakimu
Berebut asa
Tak ada lagi kata
Jembatan penghubung suara hati
Meskipun sedarah
Tak serupa bahasa
(04/02/12)
Bait Yang Tercecer
To: AM
Sebait kata yang hilang
Kini bisa kau lihat di lampu merah
Saat anakanak kecil
Menyapa pengemudi dengan ramah
Atau dapat kau dengar dendang syahdu
Dinyanyikan dengan marah
Di bisbis dengan genjrengan gitar
hati yang terbakar
Bait kerinduan akan sapaan ibu .......
Dan bimbingan guru....
(15/2/12)
To: AM
Sebait kata yang hilang
Kini bisa kau lihat di lampu merah
Saat anakanak kecil
Menyapa pengemudi dengan ramah
Atau dapat kau dengar dendang syahdu
Dinyanyikan dengan marah
Di bisbis dengan genjrengan gitar
hati yang terbakar
Bait kerinduan akan sapaan ibu .......
Dan bimbingan guru....
(15/2/12)
Air dan cahaya
To: nia
Nak, aku datang di dunia
Lebih dulu dari kamu
Jadi aku tahu apa itu pelangi
Warmawarna mempesona
Tipuan dunia
Air dan cahaya
Juga sering candai mata
Dengan bayangbayang tampak nyata
Padahal itu fatamorgana
Jangan sampai mata terluka
Karena air deras mengalir dari kelopak mata
dan kala hati meraupi muka dengan cahaya
Tak perlu terlalu tebal
Tipistipis saja
Aku tak ingin ketika kau terluka
Dunia mennertawakannya
(18/02/2012)
To: nia
Nak, aku datang di dunia
Lebih dulu dari kamu
Jadi aku tahu apa itu pelangi
Warmawarna mempesona
Tipuan dunia
Air dan cahaya
Juga sering candai mata
Dengan bayangbayang tampak nyata
Padahal itu fatamorgana
Jangan sampai mata terluka
Karena air deras mengalir dari kelopak mata
dan kala hati meraupi muka dengan cahaya
Tak perlu terlalu tebal
Tipistipis saja
Aku tak ingin ketika kau terluka
Dunia mennertawakannya
(18/02/2012)
Menimba Ilmu
To: MBN
Rahasia Tuhan apa lagi yang kau buru
Di kota yang tak lagi sesejuk dulu
Ia itu samudra
manusia hanya satu titik
di tengahnya
Tak cukup cuma pandai berenang
Dan pelampung melekat di badan
Tanpa biduk yang memadai
Akan jadi permainan gelombang
(09/2/12)
To: MBN
Rahasia Tuhan apa lagi yang kau buru
Di kota yang tak lagi sesejuk dulu
Ia itu samudra
manusia hanya satu titik
di tengahnya
Tak cukup cuma pandai berenang
Dan pelampung melekat di badan
Tanpa biduk yang memadai
Akan jadi permainan gelombang
(09/2/12)
Mie Bayam
Seporsi mie bayam
Memintal lembar lembar jurnal
Tentang kehampaan
Kamakamar yang lengang
Spreiseprei berdebu
Menggerogotii cinta
Sepasang buku yang diikat
Dengan nama Tuhan
Jam berebut waktu
Sibuk memenuhi hari
Bulanbulan menggantang keinginan
Harapan dan angan berebut haluan
Membelah jalan kehidupan
(14/2/12)
Seporsi mie bayam
Memintal lembar lembar jurnal
Tentang kehampaan
Kamakamar yang lengang
Spreiseprei berdebu
Menggerogotii cinta
Sepasang buku yang diikat
Dengan nama Tuhan
Jam berebut waktu
Sibuk memenuhi hari
Bulanbulan menggantang keinginan
Harapan dan angan berebut haluan
Membelah jalan kehidupan
(14/2/12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.