Rabu, 30 Mei 2012

SMA Ma'arif NU 1 Terima Hibah Bank Mandiri


Busrol Khafi, S.PT dan Gina Tissagita


Banyu bening (31/05/2012) : Bank Mandiri Syariah Bumiayu Brebes melalui Program Bina Lingkungan - Mandiri Peduli Lingkungan, baru-baru ini (30/5/20212) menyerahkan bantuan ke SMA Ma'arif NU 1 Ajibarang.

Penyerahan bantuan Lima unit Komputer, Satu unit Printer dan satu eksternal hardisk   di hadapan Pemangku Kepentingan (steakholders) SMA Maarif NU 1 Ajibarang seperti dari  LP MWC Ma'arif (Slamet Ibnu Anshori), Ketua Pengurus SMA Manusa (Mujarob), Perwakilan dari Pengurus MWC NU (Imam Burhanuddin), UPK Kecamatan Ajibarang (Suwardi) dan  Guru Karyawan serta perwakilan Siswa-siswi SMA Manusa Ajibarang.

CSR, Corporate Social Responsibility sebagaimana di sampaikan oleh pihak Bank Mandiri dalam sambutannya, merupakan Tanggung Jawab Sosial dari Perusahaan, kepada Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia guna memajukan kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih baik.

" Kami sebelumnya juga telah membantu ke Sekolah-sekolah di daerah Bumiayu" , kata perwakilan Bank Mandiri dalam  sambutan penyerahan Lima unit Komputer, Satu unit Printer dan Satu  eksternal hardisk tersebut sinambi berharap, " Dengan bantuan ini semoga dapat meningkatkan kinerja juga meningkatnya kualitas pendidikan di SMA Ma'arif NU 1 Ajibarang". Dari pihak Bank Mandiri untuk  ke depan kiranya dapat mengikat kerjasama  yang saling menguntungkan.

Busrol Khafi, S.PT, selaku Kepala Sekolah  mengucapkan, " Penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bank Mandiri Bumiayu. Mohon maaf karena Ketika kami mendengar akan mendapatkan bantuan komputer ini awalnya tidak begitu antusias. Karena sudah sering dikabari akan mendapat bantun ini,  bantuan itu, yang ujung-ujungnya penipuan belaka". Demikian antara lain  sambutan Kepala SMA Manusa yang tahun ini telah meluluskan siswanya 100%.

Kepala  Sekolah SMA Maarif NU dan Marcketing Officer Bank Mandiri Bumiayu menandatangi serah terima bantuan Komputer.

Program CSR
Dana CSR di Indonesia  mencapai Rp 1-2 trilyun lebih yang tercatat  dari 200 perusahaan. Melalui CSR perusahaan harus mengintegrasikan kepentingan ekonomi,  sosial, pendidikan dan lingkungan, dari kegiatan perusahaan, sementara pada saat yang sama mengatasi dan menyeimbangkan harapan semua  stakeholder.

Di Indonesia khususnya dengan berlakunya UU Perseroan Perseroan Terbatas  pasal 74 UU No.40/2007, CSR tidak lagi soal pilihan sukarela, tapi merupakan kewajiban resmi dari perusahaan besar yang bergerak di sumber daya alam yang beroperasi di Indonesia.(http://www.lptti.com/csr.html
)

Arah Kebijakan Madrasah Diniyah


Madin Al Ma'arif NU Pancasan
DAFTAR USULAN
Arah Kebijakan Madrasah Diniyah
Dalam Lingkungan Nahdlatul Ulama
Oleh : Imam Burhanuddin/Pokja Madin LP Ma’arif NU

A.      Dasar Pendidirian Madrasah Diniyah

Secara Umum :
1. Sekolah Umum/Formal, tidak secara maksimal mengajarkan pendidikan Agama Islam
2.    Majlis Taklim/Pengajian Sorogan rumahan atau Mushola yang dipandu para Ustadz atau Kyai belum memadai, banyak yang hanya memfokuskan pengajaran Alqur’an dan Tajwid
3. Ada keinginan dari sebagian masyarakat agar anak-anaknya dapat memperoleh lebih maksimal pendidikan Agama Islam, khususnya anak-anak yang tidak belajar di Pesantren


Selasa, 29 Mei 2012

Senin, 28 Mei 2012

Lailatul Ijtima' MWC NU Ajibarang


catch_media_20120203-050135-1.jpg
Amrudin Ma'ruf, Ketua  MWC NU Ajibarang
Lailatul Ijtima' MWC NU Ajibarang
 Jumat, 18 Mei 2012
Di MTs Maarif NU 1 Ajibarang


Pertemuan Malam yang diadakan Majlis Wakli Cabang (MWC) NU Kecamatan adalah kegiatan rutin berkala yang dilaksanakan dalam waktu sebulan sekali. 

Di forum semacam inilah  tempat untuk menyampaikan segala informasi tentang ke NU an dan dinamika Nahdliyin dari tingkatan desa/ranting s.d tingkatan  MWC atau Kecamatan.

Minggu, 20 Mei 2012

Lisanul Khal Khoerummin Lisanil Maqol



IMG_20120313_152226_edit1.jpg

K. Zuhdi Azhari, Rois Syuriyah MWC NU Ajibarang

 
Muqodimah Rois Syuriyah MWC NU Ajibarang :

Banyu bening (21/5/2012) : Dalam muqodimah Lailatul Ijtima MWC NU Ajibarang, Jumat,  (18/5/2012) Kyai Zuhdi Azhari menyitir sebuah qo'idah ushul figih, Lisanul khal itu lebih baik dari pada Lisanul Maqol. Artinya  mengajak yang disertai tindakan akan lebih baik dari pada mengajak yang hanya disampaikan dengan lisan semata.

Beliau sampaikan di hadapan para pengurus Nahdlatul Ulama baik yang berada di tingkatan MWC maupun ranting dan pengurus sekolah Maarif NU di semua satuan pendidikan yang ada di wilayah Ajibarang.
K Zuhdi Azhari yang selaku Rois Syuriah menyampaikan hal tersebut di atas berkenaan dengan saat-saat berahirnya Tahun Pelajaran 2011/2012.dan semakin mendekatnya Tahun  Pelajaran Baru 2012./2013.

Rabu, 09 Mei 2012

Rencana Makar, Bukan Makar.


 


 



Adanya pelarangan diskusi buku Irshad Manji menunjukkan betapa masih lemahnya keimanan atau keislaman bangsa indonesia yang beragama islam. Kenapa lemah? Karena masih ada perasaan khawatir atau takut keimanan atau keislamanan mereka akan tepengaruh ide atau argumen orang lain yang belum tentu benar.

Semestinya kalau keyakinan mereka kuat seperti sedahsyat apapun yang menimpa diri Bilal. Semisal. Tidak akan merubah keyakinan akan keesaan Allah. Separah apapun kekalahan umat islam di perang Uhud tidak menjadikan Islam lemah dan berkurang bahkan malah terus bertambah.

Apa yang ditulis Irshad Manji seharusnya tidak menjadi halangan untuk dipaparkan dalam ruang diskusi. Keyakinan yang melatarbelakanginya seharusnya diadu dengan keyakinan yang ada dan dimiliki orang-orang yang menentang pemikirannya. Tidak justru malah melarangnya. Kalau demikian sejauh mana kekuatan-kekuatan dalil Manji tak dapat kita ketahui. karena belum juga di paparkan atau diperdebatkan dalam ruang publik, sudah dilarang.

Ide dan pemikiran Irshad Manji sekalipun menurut keyakinan mereka benar dan argumentatif namun sebagian umat tidak sepaham hal yang semacam ini hal biasa, sudah tumbuh sejak khulafaurrosyidin.
Irshad Manji selayaknya di beri ruang sebagaimana ruang-ruang mujtahid atau apapun namanya orang-orang yang telah lebih dulu membuka kran khilafiyah.

Imam Burhanuddin, 09/5/2012


Sent from Catch Notes for Android
https://catch.com