Rabu, 14 Maret 2012

PENYERAHAN HASIL MUSYKER KEPADA KETUA PCNU BANYUMAS


Kamis Wage, 01 Maret 2012 Panitia Musyker didampingi pengurus Tanfidziyah dan Syuriyah MWC NU Ajibarang (Slamet IA, ketua. Zaenudin, S.Pd, sekretaris. Indra Purnama, S.E, ketua sidang komisi organisasi. Busrol Khafi, S.PT, sekretaris sidang komisi organisasi. Mujarob, ketua sidang komisi program kerja. Imam Burhanuddin, sekretaris sidang komisi program kerja. Pimpinan sidang komisi syuriyah( Ahmad Sufyan, S.Pd dan Syamsudin Zaenal tidak ikut serta) dari unsur syuriyah Kyai Zuhdi Azhari, rois syuriyah, Kyai Kholid, A'wan dan unsur tanfidziyah Amrudin Ma'ruf, ketua. Imam WS, wakil ketua) , menggunakan dua mobil yaitu mobil SMA dan mobil bendahara MWC NU, Afiffudin Idrus, S.Pi.

Agenda pertemuan dengan ketua Tanfidziyah PCNU Banyumas, Kyai Taefur Arofat di Rumahnya pukul 16.30 wib. Rombongan sampai ke tempat tidak terpaut jauh dengan yang dijanjikan malaham lebih cepat 5 menit lebih cepat.
Dalam kulo nuwunnya Amrudin Ma' ruf selaku ketua MWC dan ketua rombongan , menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya ke cabang; pertama silaturrohmi, kedua mengucapkan terima kasih atas kesediaan hadirnya ketua Tanfidziyah cabang dan sekaligus membuka musawarah kerja II MWC NU Ajibarang yang dilaksanakan di MI Ma'arif I Pandansari (26/02).

Selanjutnya ketua juga menggambarkan pelaksanaan musyker kepada ketua cabang ada perkembangan yang sangat luar biasa khusunya yang datang dari komisi Organisasi. Dalam dinamika persidangan diantara tiga komisi, komisi organisasilah paling menjadi sorotan. Disaat musyker II dilaksanakan maupun pasca musyker. Dalam persidangan komisi organisasi bisa jadi merupakan wahana penguntaban kekecewaan tentang menejerial sekolah yang ada di MWC. .

Musyker II yang mengevaluasi kinerja dan program kerja MWC memunculkan amanat yang tidak mudah untuk dilaksanakan pengurus MWC yaitu khususnya yang diamanatkan perserta musyker II di komisi organisasi yang mengusulkan dibubarkannya YPP dan pemberhentian pengurus sekolah.
Dengan menyerahkan hasil musyker II ketua MWC juga berharap masukan saran dan dukungan ketua PCNU dan jajarannya agar MWC NU dalam melaksanakan amanat musyker diberi kemudahan dan berjalan dengan baik serta lancar.

Slamet Ibnu Anshori, ketua panitia musyker ; menambahi apa yang telah disampaikan ketua Tanfdziyah, dengan mengatakan
secara umum panitia juga menerima amanah yang sama pentingnya dari peserta musyker. Baik yang dikomisi syuriyah, komisi Program kerja dan komisi organisasi. Bagi panitia amanah nahdliyin Ajibarang yang ada pada setiap hasil komisi harus di dudukkan di tempat yang sama. Karena merupakan aspirasi yang telah menjadi harapan semua peserta agar kinerja MWC NU Ajibarang akan lebih baik lagi.

Mengapa komisi organisasi yang paling banyak mendapat soratan? Karena dibalik kebanggaan akan aset pendidikan yang dimiliki MWC NU justru juga memendam rasa kekhawatiran akan terlepasnya aset NU itu dari tangan nahdliyin secara kelembagaan.
Kekhawatiran yang sangat berdasar dan dirasakan tidak hanya oleh nahdliyin Ajibarang warga nahdliyin luar Ajibarang pun menghawatirkannya ketika tahu sekolah yang di bawah lembaga Maarif itu juga memiliki akta Yayasan yang menjadi perangkat legal pendirian sekolah dan pada perkembangannya menjadi perangkat legal managemen operasional lembaga pendidikan secara keseluruhan.

Pasca musyker panitia dengan pengurus MWC NU bersama-sama melakukan serangkaian agenda dan merumuskan tindak lanjut guna merealisasikan amanah hasil musyker. Termasuk saat ini menemui ketua PCNU Banyumas juga ketua PC LP Maarif.

Pada ahir penyampaian sekilas kegiatan musyker ketua panitia juga menyampaikan informasi bahwa pasca musker panitia dan pengurus MWC NU tidak sedikit mendapat sms bernada ancaman. Namun itu semua tidak menjadi halangan karena hasil musyker merupakan aspirasi warga nahdliyin Ajibarang sebagai amanah yang harus diperjuangkan.

K. Zuhdi Azhari, roi syuriyah MWC NU :
Selaku pembina pengurus SMK yang mendapat mandat untuk mengawal kegiatan pengurus sekolah, sering memngingatkan kalau arah kebijakan pengurus tidak sejalan dengan NU sebagai lenbaga yang menaunginya. Konkritnya ketika mengganti Kop surat menyurat yang meniadakan kalimat LP MAARIF NU CABANG BANYUMAS dengan mengganti KALIMAT YPP MAARIF NU saja.

Selaku pembina kami juga rutin melakukan doa bersama selapan sekali. Dan setiap menjelang UN kami juga sering memimpin istighosah.

Dan setahu kami pengurus berkomitmen yang diberitahukan keluarga tentang rekening yang atas nama mereka memang milik lembaga bukan pribadi.

KH. Drs. Taefur Arafat, M.Ag, Ketua Tanfidziyah PCNU Banyumas:
Dalam menaggapi laporan hasil musyker II di rumahnya tidak tampak lesu atau capai meskipun kesehariannya disibukkan dengan aktivitasnya selaku camat dan ketua cabang NU. Tentu saja karena kami serombongan datang sebagaimana yang dikanjikan pukil 16.30 wib di mana beliau telah memanfaatkan dengan baik istirahat siangnya.

Beliau menegaskan kembaliapa yang telah disampaikan pada pembukaan musyker II (26/02) bahwa musyker bukan hal yang luar biasa dalam organisasi khususnya NU. Musyker dapat dijadikan ajang untuk mengevaluasi kinerja sebuah organisasi. Hasilnya bisa untuk stressing program mana yang belum atau sudah berjalan tapi belum maksimal.
Beliau menvontohkan dengan diselingi canda sebagaimana kebiasaannya. Kalau kita ke Jakarta sebagai target tujuannya misalnya. Kita harus meluangkan waktu untuk istirahat. Mesin juga perlu pendinginan. Disitulah kita bisa mengontrol. Kalau bannya kempes kita pompa. Kalau ada baud yang kendo dikencangkan kembali. Ketika kita sudah bugar kembali, mobil sudah baik kembali kita dapat melanjutkan perjalanan dengan nyaman.

Dalam berorganisasi seperti di NU khususnya kadang ada sesuatu yang tidak diprogramkan dan muncul di tengah jalan. Itu hal yang sering terjadi di NU. Dalam melaksanakan program sebagaimana beliau contohkan ada yang perlu penanganan serius ada yang tidak. Seperti halnya karegori najis. Tergantung najisnya. Mukhafafah apa mugholadoh. Kalau mukhafafah cukup disiram saja. Ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Ada yang harus cepat diselesaikan. Ada yang mandeg dengan sendirinya. Ibarat penyakit ada yang stadium empat, pilek atau karena mau melahirkan. Semua itu idak harus ditangani dengan standar yang sama.

Tugas pengurus adalah menjaga keutuhan organisasi. Didalamnya termasuk aset keilmuan dan material jangan sampai terlepas hanya karena sering menganggap remeh saat untu sementara tanah-tanah wakaf di atas namakan perseorangan. Sampai lupa tidak juga di atas namakan organisasi. Giliran ketika yang mengatasnamakan meninggal dan anaknya menganggap sebagai hak miliknya dan di bagi waris baru semua ribut dan menyesal. Inilah salah satu pengurus untuk yang menjadi hak milik organisasi menjadi barang sengketa atau justru hilang karena tidak segera sertifikatkan atas nama organisasi. Jadi rebutan ahli waris orang yang telah mengatasnamakan tanah wakaf sebagaimana hal ini telah banyak terjadi.

Semua dilakukan harus dengan tata cara NU; bilkhikmah wal mau'idhotilkhasanah. Kalaupun dilakukan dengan mujadalah lakiukanlah bil ikhsan. Dan selama semuanya dilakukan dalam rel yang benar mengapa mesti takut.

Laksanakanlah hasil keputusan musyker sebagaimana yang diamanatkan peserta. Tugas pengurus menjalankan amanat itu. Jangan seperti ada masalah dan baru minta bantuan ke cabang kalau memang ada "perlawanan" dan MWC butuh bantuan baru cabang akan membantu.

Saya heran kepada sebagian orang pengurus sekolah di NU. Mengen. Kalau sudah merasa cocok. Enak. Kepenaken. Banyak yang lupa bahwa sedang diamanahi. Kalau begini mereka ber-NU-nya untuk apa?
Pesan saya, nanti MWC jangan penthantang-penthenteng dan jangan di besar- besarkan.
Saya harap semua berjalan dengan baik-baik. Direspon dengan baik. Sebagaimana adat NU jangan lupa dimujahadahi. Tentang YPP yang tadinya hanya untuk pinjam Bank dan digunakan lebih dari itu. Kembalikan kepada niat semula. Sekali lagi kalau ber NU jangan macem-macem. Kalau "macem-macem" hidupnya akan rekasa. Ora berkah. Harus ikhlas. Kalau salah diingatkan wajar. Kalau mau mendirikan lembaga sendiri jangan menggunakan modal maarif.
(Abah-arul/doc./mwc/III/2012)





Sent from Catch Notes for Android
https://catch.com

Selasa, 06 Maret 2012

UPACARA BENDERA SENIN, 5 MRET 2012

Upacara bendera SMK MA'ARIF NU 2 AJIBARANG mulai bulan ini rencanaya akan dilaksanakan dalam waktu dua minggu sekali. Kegiatan ini diintensifkan dengan harapan, sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Sekolah, bertujuan untuk melatih kedisiplinan baik siswa maupun tenaga kependidikan. Dan dari kegiatan upacara inilah diharapkan bisa dilakukan evaluasi yang menyangkut KBM maupun kedisplinan kinerja tenaga kependidikan secara berkala.